Polda Sulteng: 19 Tewas 23 Luka Berat Akibat Ledakan Tungku Smelter di Morowali

oleh -0 Dilihat
polda sulteng
Polda Sulawesi Tengah selidiki kecelakaan kerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulteng.

Jakarta – Data terkini yang dicatat oleh Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) sebanyak 19 orang meninggal dunia terdiri dari 8 tenaga kerja asing  dan 11 tenaga kerja Indonesia, 23 luka berat dan 17 lainnya luka ringan akibat tungku smelter di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) Morowali, Sulteng meledak pada hari Minggu, 24 Desember 2023 lalu.

Satu korban terakhir atas nama Amiruddin asal Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan meninggal pada Rabu (27/12/2023) setelah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Morowali.

Kepala Bidang Humas  Polda Sulteng, Kombes Polisi Joko Wienartono mengatakan selain penyidikan yang masih berjalan pihaknya juga menjelaskan polisi masih memeriksa 17 saksi semuanya merupakan pekerja dalam lingkup PT IMIP.

“Penyidikan kasus kebakaran di PT. ITSS sampai dengan saat ini sudah 17 orang saksi yang diperiksa dan update yang terbaru korban meninggal dunia bertambah 1 orang,” ujar Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Pol Joko Wienartono

Baca juga: Puluhan Orang Termasuk Anak di Bawah Umur Tewas Akibat Penyulingan Minyak Ilegal Meledak

Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park selaku perusahaan yang menaungi PT Indonesia Tsingshin Stailess Steel melalui Direktur komunikasi PT IMIP, Emilia Basad mengeluarkan pernyataan resmi merespon peristiwa kecelakaan kerja tersebut.

Pernyataan disampaikan melalui video rekaman yang diterima oleh Diskursus Network pada Selasa, 26 desember 2023. Dalam pernyataannya, Emilia menyampaikan duka yang mendalam atas peristiwa tersebut. bagi korban meninggal dunia.

PT IMIP juga memastikan akan memberikan hak kepada seluruh korban jiwa (fatality) dan korban luka (non fatality) yang tengah dirawat intensif di rumah sakit dan klinik IMIP. “Kami telah menunjuk dan juga menurunkan tim khusus untuk berkoordinasi dengan keluarga korban secara intensif, kami memastikan bahwa semua korban non fatality mendapatkan perawatan yang terbaik secara fisik maupun psikis,” ujar Emilia.

“Sedangkan bagi korban non fatality (korban luka), tali asih akan diberikan sesuai dengan kasusnya masing-masing,” kata Emilia.

Dalam keterangan di video yang diterima, Emilia juga menyatakan bahwa perusahaan mempercayakan proses pendalaman penyebab kejadian kecelakaan kerja di PT ITSS ke pihak berwenang. Selain itu, perusahaan menjamin terselenggaranya kerja sama dengan para pihak terhadap rekomendasi penanganan dampak yang muncul sesuai tata hukum yang berlaku.

“Kami siap melakukan segala bentuk perbaikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Emilia. (DN)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.