Kisah Dua Nabi Hadapi Bencana Besar yang Patut Diteladani

oleh -0 Dilihat
Kisah Dua Nabi Hadapi Bencana Besar yang Patut Diteladani
Cerita nabi hadapi bencana dapat menjadi renungan sekaligus pelajaran bagi umat Islam. (Ils)

Diskursusnetwork- Cerita nabi hadapi bencana dapat menjadi renungan sekaligus pelajaran bagi umat Islam. Setiap nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah dan menyebarkan agama memiliki tantangan yang berbeda-beda. Bahkan, masalah yang dihadapi para nabi jauh lebih berat dari manusia saat ini.

Nabi merupakan manusia-manusia pilihan yang dipercaya Allah untuk menjadi teladan bagi umat manusia. Sayangnya, perjuangannya dalam menyebarkan dakwah tidak berjalan dengan mudah karena banyaknya penolakan yang nabi hadapi dari masyarakat. Hal inilah yang membuat kisah nabi menjadi luar biasa.

Perjuangannya untuk menyebarkan agama tersebut menjadi penting untuk diketahui agar bisa menjadi pelajaran berharga. Apalagi, saat para nabi hadapi bencana besar yang membuat mereka harus bertahan sekeras mungkin. Namun, dengan izin Allah semuanya bisa selamat dan tetap hidup.

Kisah Nabi Hadapi Bencana

Nuh
Ilustrasi: (Foto Canva)

Cerita nabi hadapi bencana yang pertama adalah Nabi Nuh dengan kapalnya. Cerita tersebut termasuk dalam salah satu kisah penting yang dijelaskan dalam agama-agama Samawi, seperti Yahudi, Kristen, dan Islam. Akan tetapi, dalam artikel ini akan dibahas dalam konteks agama Islam.

Nabi Nuh merupakan seorang nabi dan rasul yang dikirim Allah SWT untuk memberikan peringatan kepada orang-orang yang telah terjerumus dalam kejahatan dan menyembah berhala. Saat itu, beliau diutus ditengah-tengah masyarakat yang menyimpang dan sangat jauh dari ajaran Allah SWT. Perjuangan yang nabi hadapi juga cukup berat.

Dalam upayanya tersebut, Allah SWT kemudian memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun sebuah kapal berukuran besar atau yang dikenal sebagai bahtera. Tujuan pembuatan bahtera adalah sebagai tempat perlindungan untuk Nabi Nuh kelak bersama keluarga dari berbagai bencana dan hewan buas.

Kapal (Bahtera) Nabi Nuh

Nuh dengan kapalnya
Ilustrasi: (Foto:Canva)

Sesuai dengan perintah Allah SWT, Nabi Nuh akhirnya membuat bahtera tersebut dengan ukuran yang sangat besar. Selama pembuatan bahtera, beliau tidak lupa untuk selalu memperingatkan umatnya agar segera kembali ke jalan Allah. Jika tidak, maka akan datang hukuman yang berupa banjir besar.

Banjir kiriman Allah tersebut nantinya akan menghancurkan semua umat manusia yang bersifat jahat. Nabi Nuh semakin giat untuk mengajak semua orang untuk bertaubat dan menghentikan segala perbuatan buruknya. Namun sayang, sebagian besar umatnya menolak keras untuk mendengarkan.

Mereka memilih untuk tetap dalam kesesatannya, termasuk menyembah berhala yang membuatnya semakin jauh dari perintah Allah SWT. Tidak hanya itu, orang-orang tersebut bahkan tidak hanya menolak untuk mendengar, tetapi memusuhi Nabi Nuh karena dianggap tidak sejalan dengan mereka.

Datangnya Banjir Besar

Datangnya Banjir Besar
Ilustrasi: (Foto: Canva)

Atas izin Allah, banjir besar yang telah diperingatkan sebelumnya benar-benar terjadi. Disinilah cerita nabi hadapi bencana menjadi hal yang wajib untuk diteladani. Saat bencana tersebut terjadi, Nabi Nuh, keluarganya, sebagian kecil pengikut, serta hewan-hewan tertentu sudah berada di atas bahtera.

Kapal tersebut kemudian mengapung diatas air selama beberapa hari. Setelah bencana banjir besar mereda, bahtera akhirnya mendarat di suatu tempat dan semua penumpang yang ada didalamnya pun selamat. Setelah banjir usai, Allah pun kembali mengutus Nabi Nuh untuk memulai peradaban manusia.

Dengan keyakinan yang lebih kuat kepada Allah SWT, Nabi Nuh dan umatnya memutuskan untuk memulai kembali kehidupan yang baru. Akan tetapi, perjuangan beliau tidak hanya sampai disitu karena banyak masyarakat yang hidup di daerah tersebut yang kembali menyimpang dari ajaran Allah SWT.

Cerita singkat Nabi Nuh membuat kapal di atas dapat mengajarkan betapa pentingnya taat atas perintah Allah dan adanya konsekuensi dari setiap ketidaktaatan. Jika dipelajari secara mendalam, cerita nabi hadapi bencana ini memiliki makna spiritual serta moral yang sangat mendalam.

Umat manusia harus patuh dan percaya terhadap ketetapan Allah SWT serta mengikuti setiap perintahnya. Jika ada yang menyimpang, maka akan diberikan peringatan besar agar mereka kembali ke jalan yang benar. Namun, jika tidak percaya, niscaya Allah akan memberikan teguran yang besar.

Kisah Nabi Hud Singkat

Kisah Nabi Hud
Ilustrasi, Foto: Canva

Selain Nabi Nuh, Nabi Hud juga memiliki kisah yang luar biasa saat menghadapi bencana. Nabi Hud adalah salah satu nabi yang diutus Allah untuk menerima wahyu. Beliau merupakan nabi keempat yang berasal dari bangsa Arab, yakni suku ‘Ad. Saat itu, kamu ‘Ad mayoritas menyembah berhala.

Adapun tugas Nabi Hud adalah mengajak kaum tersebut untuk berhenti menyembah berhala dan kembali kepada Allah SWT. Beliau bahkan menunjukkan kepada kaum ‘Ad berbagai bukti kekuasaan dan keesaan Allah SWT dengan harapan mereka akhirnya percaya dan kembali ke jalan yang benar.

Namun, kaum ‘Ad tidak mempercayai Nabi Hud dan juga sangat tidak ingin berhenti untuk menyembah berhala. Bahkan, mereka menuduh Nabi Hud sudah gila. Semua ajaran yang dibawah oleh Nabi Hud dianggap salah dan kaum ‘Ad tetap menganggap berhala sebagai tuhannya.

Bencana Kekeringan

Bencana Kekeringan
Ilustrasi, Foto: Canva

Atas kesombongan kaum ‘Ad tersebut, Allah SWT memberikan peringatan berupa kekeringan yang panjang. Bencana kekeringan itu sempat membuat mereka akhirnya merasa khawatir dan resah. Kaum ‘Ad takut usahanya dalam bertani akhirnya gagal panen yang berpotensi menyebabkan kelaparan.

Nah, cerita nabi hadapi bencana yang dilakukan Nabi Hud kemudian adalah memanfaatkan keadaan untuk mengajak dan meyakinkan kaum ‘Ad untuk kembali menyembah Allah SWT. Bukannya percaya, mereka justru menjadi semakin sombong dan ajakan tersebut tidak dihiraukan sama sekali.

Kiriman Awan Hitam Pekat

Kiriman Awan Hitam Pekat
Ilustrasi, Foto: Canva

Oleh karena kesombongannya yang besar, Allah SWT pun menunjukkan kuasaNya dengan mengirimkan awan hitam yang sangat pekat. Kaum ‘Ad yang melihat itu menganggap bahwa awan hitam adalah pertanda yang baik. Bahkan, dianggap sebagai pertanda akan turunnya hujan deras.

Jika terjadi demikian, maka ladang serta pertanian mereka yang kekeringan akan segera terselamatkan. Namun, di tengah kegembiraan kaum ‘Ad saat melihat awan, Nabi Hud memberikan peringatan jika hal tersebut bukanlah pertanda baik atau turun hujan, tetapi pertanda buruk.

Beliau menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan azab kepada siapapun yang telah menyekutukanNya. Akan tetapi, peringatan Nabi Hud kembali tidak dihiraukan oleh kaum ‘Ad. Mereka bahkan meminta agar ucapan peringatan yang disampaikan Nabi Hud itu dibuktikan.

Bencana Angin Topan

Bencana Angin Topan
Ilustrasi, Foto: Canva

Sesuai dengan permintaan mereka, Allah SWT benar-benar menunjukkan kuasaNya dengan menjatuhkan azab berupa angin topan yang sangat dahsyat. Angin tersebut langsung merusak, merobohkan, serta menyapu semua bangunan, ladang, ternak, berhala, yang dimiliki kaum ‘Ad.

Semua harta benda yang mereka miliki hancur dan rusak dalam beberapa saat. Tidak hanya itu, bahkan banyak diantara kaum ‘Ad yang akhirnya meninggal karena bencana tersebut. Bencana angin topan diriwayatkan berlangsung sekitar 8 hari 7 malam sebagai bukti kekuasaan Allah SWT.

Cerita nabi hadapi bencana yang dialami Nabi Hud saat itu adalah berdiam diri di dalam rumah bersama dengan para pengikutnya. Atas kehendak Allah SWT, beliau dengan para pengikutnya tidak merasakan bahaya sedikitpun dari bencana angin topan tersebut.

Mengetahui cerita nabi hadapi bencana dapat memberikan pelajaran yang berharga agar umat manusia tidak menyimpang dari perintah Allah SWT. Setiap ajaran agama yang disampaikan oleh nabi bertujuan untuk membawa manusia ke jalan yang benar dan tidak untuk menyekutukan Allah. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.