Bandung – Sekretaris umum (Sekum) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Tantan Sulthon Bukhawan memaparkan hasil riset bahwa Gen Zillenial (Gen Z dan Millenial) rawan terpapar informasi palsu jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hasil riset Tantan ini disampaikan dalam Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Jabar, di Gedung PWI Jabar, jalan Wartawan II, Turangga, kecamatan Lengkong, Kota Bandung Jawa Barat pada Senin (30/10/2023).
“Ini hasil riset ya, Zillenial akan lebih mudah terpapar hoax, karena tingkat literasi yang rendah, tidak mau cek dan ricek informasi dan hanya mengandalkan media sosial,” ujar Tantan.
Sedikit berbeda dengan pemilu pada tahun 2019 sebelumnya, khususnya saat pemilihan presiden ketika lebih banyak kalangan ibu rumah tangga yang menjadi sasaran buzzer dalam penyebaran secara massal berita hoax atau informasi palsu, hasil riset terkini dari PWI Jabar mendapatkan data bahwa anak muda dengan rentang usia 18-40 tahun lebih mudah disusupi informasi menyimpang.
Materi yang disampaikan oleh Sekum PWI Jabar adalah Transformasi Media dan Tantangan bagi Wartawan, tema ini berkaitan dengan bergesernya peran portal berita sebagai rujukan masyakarat dalam mencari informasi terverifikasi. Peran portal berita dan wartawan di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi, dengan cara yang lebih kreatif, multitalenta dan mengikuti konvergensi media.
Baca juga: Sobat DN, Nih Kita Kasih Tips Jitu Hindari Hoax
“Kita harus bisa mengarahkan masyarakat agar kembali mencari informasi yang akurat di portal berita yang telah terverifikasi, caranya diantaranya dengan berkarya lebih kreatif lagi dan memanfaatkan multimedia sebagai penarik minat baca pengguna media sosial menuju portal berita.” Tutup Tantan.
Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian PWI Jabar
Sekum PWI Jabar sekaligus menutup rangkaian OKK PWI Jabar yang diikuti oleh 81 wartawan dari berbagai daerah di Priovinsi Jabar. Kegiatan OKK sebelumnya dibuka Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun yang didampingi Sekjen PWI Pusat, Sayid Iskandarsyah dan Ketua PWI Jawa Barat, Hilman Hidayat.
Melalui OKK, Hendri Ch Bangun berharap wartawan lebih mengenal organisasi PWI dan mengedepankan kode etik jurnalistik.
“Profesional itu, dimulai dari pembentukan berita. Diharapkan, wartawan lebih profesional dalam bekerja,” kata Hendri Ch Bangun.
OKK tahun 2023 menyajikan beragam materi, termasuk sejarah PWI dan aspek keorganisasian yang disampaikan oleh Ahmad Syukri A, mengenal rambu-rambu pers oleh Agus Dinar, teknik menulis berita oleh Sandy Ferdiana, transformasi media dan tantangan wartawan oleh Tantan Sulthon Bukhawan, serta Kode Etik Jurnalistik oleh Oland P Sibarani, Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Jawa Barat. Peserta juga mengikuti tes tertulis sebagai syarat mutlak untuk menjadi anggota muda PWI. (DN)
