Dianggap Tak Kooperatif Sensor Media, Rusia Batasi Akses Facebook

oleh -4 Dilihat
2021 10 20T025040Z 2 LYNXMPEH9J02X RTROPTP 4 FACEBOOK HARASSMENT 1
Rusia membatasi akses Facebook dan menuduh jejaring sosial itu tidak kooperatif untuk menyensor beberapa media negara tersebut.

Diskursus Network- Rusia membatasi akses Facebook dan menuduh jejaring sosial itu tidak kooperatif untuk menyensor beberapa media negara tersebut.

Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor mengatakan Facebook mengabaikan permintaan mereka untuk mencabut larangan terhadap empat media, yaitu kantor berita RIA, Zvevda TV milik Kementerian Pertahanan, situs gazeta.ru dan lenta.ru.

“Sejalan dengan keputusan Kejaksaan Umum, mulai 25 Februari Roskomnadzor mengenakan larangan akses sebagian terhadap jejaring sosial Facebook,” kata Roskomnadzor, dikutip dari Reuters, Sabtu.

Moskow juga menekan media dalam negeri dan menyatakan akan memblokir jika berita memuat “informasi palsu” tentang operasi militer di Ukraina.

Kepala urusan internasional Meta Platforms, Nick Clegg, melalui akun Twitter mengatakan “Kemarin, otoritas Rusia memerintahkan kami menghentikan pengecekan fakta independen dan melabeli konten yang diunggah di Facebook oleh empat organisias milik negara Rusia. Kami menolak. Dampaknya, mereka mengumumkan akan membatasi layanan kami”. ungkapnya.

Menurut Clegg, “orang Rusia biasa” menggunakan aplikasi dari Meta, seperti Instagram, WhatsApp, Facebook dan Messenger, untuk “mengekspresikan diri dan merencanakan aksi”.

Rusia selama beberapa tahun belakangan memperketat aturan untuk internet dan perusahaan teknologi. Kebijakan ini disebut untuk membungkam oposisi pemerintah dan membatasi kebebasan individu dan perusahaan.

Ribuan warga Ukraina mengungsi ke sejumlah negara lain yang berbatasan menyusul serangan Rusia ke sejumlah kota di Ukraina. Dikutip dari tvonenews.com, hingga Jumat, 25 Februari, ribuan warga Ukraina dilaporkan tiba ke sejumlah negara yang berbatasan langsung menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina.

Sebagian besar diantara mereka merupakan wanita, anak-anak serta lansia setelah presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy melarang seluruh pria yang berusia wajib militer untuk meninggalkan Ukraina serta membantu melawan serangan Rusia.

(Red, DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.