Gugatan Mahasiswa Unsa di MK Dikabulkan, Gibran Akan Bertemu Petinggi PDIP Besok

oleh -0 Dilihat
Penggugat Tsaqibbirru Almas Re A. adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta.
Penggugat Tsaqibbirru Almas Re A. adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta.

Solo – Pascaputusan Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan usia capres dan bacawapres yang diajukan oleh mahasiswa Universitas Surakarta (Unsa), Tsaqibbirru Almas Re A, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka tegaskan masih akan berkomunikasi terlebih dahulu dengan pimpinan PDIP untuk maju sebagai Bacawapres.

Pertemuan Gibran dengan pimpinan PDIP terkait ramainya dibicarakan Gibran berpeluang untuk menjadi Cawapres rencananya akan digelar hari Rabu besok (18/10/2023) di DPP PDIP, Jakarta. Mahkamah Konstitusi Senin (17/10/2023) memutuskan batas usia Capres dan Cawapres adalah 40 tahun, kecuali berpengalaman sudah atau sedang menjadi kepala daerah.

BACA: https://diskursusnetwork.com/2023/10/16/gibran/

“Tunggu pertemuan saya besok dengan pimpinan partai PDI Perjuangan, itu tadi sudah saya jawab ditunggu dulu ini bukan masalah pribadi kita harus berkonsultasi dengan banyak orang, ya itu dulu ya itu jawaban saya, itu nanti teman media yang dijakarta sudah tahu kok ya, ya lihat aja besok nggeh, ya liat aja besok, ya kita lihat hasil diskusinya besok, saya santai ya jangan fokus ke saya aja itu tadi saya sebutkan walikota banyak banget, saya santai, saya masih harus menyelesaikan pekerjaan disini dulu.” Ujar Gibran di Balaikota Solo, Selasa (17/10/2023).

Profil Singkat Penggugat 

Penggugat Tsaqibbirru Almas Re A. adalah Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Surakarta. Dalam perkara ini, mahasiswa berumur 23 tahun tersebut bertujuan menguji ilmu yang dipelajarinya selama kuliah.

“Sekali lagi, ini uji ilmu saya yang saya dapat di perkuliahan, ya itu jalan alternatif 40 tahun atau berpengalaman menjadi gubernur, walikota atau bupati,” Ucap Almas kepada awak media di Solo.

Almas membantah apa yang dilakukannya ini diintervensi oleh orang luar, dan mengaku tidak ada hubungannya dengan Gibran. Almas menambahkan hanya berkeinginan agar anak muda dengan bakat kepimpinan dan potensi besar untuk memimpin negeri ini, bisa maju tanpa terkendala aturan.

“Seperti yang saya sampaikan tadi wartawan, saya itu punya motivasi apa ya, prihatin dengan sosok sosok diluar sana yang memiliki potensi untuk maju masih terhalang usia.” Tutup Almas. (DN)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.