Bahaya Harga Beras Naik Ugal-Ugalan, Begini Penjelasan Jokowi

oleh -0 Dilihat

Jakarta- Presiden Joko Widodo menyatakan kenaikan harga beras saat disebabkan faktor global. Pernyataan ini diungkapkan Jokowi saat berpidato di Dies Natalis ke-60 IPB, 15 September 2023.

Salah satunya karena India memutuskan melarang ekspor beras. Tapi selama ini, Indonesia biasanya lebih sering membeli beras dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Harga beras naik bahkan di sejumlah lumbung beras nasional, harganya bisa melambung hingga 10 persen.

Pada 6 September lalu, harga beras medium sudah diangka Rp12.550 per kilogram. Empat hari kemudian melonjak jadi Rp12.700 per kilogram.

Secara bulanan naik lebih dari 6 persen, dan melompat hingga 15,98 persen. Padahal harga eceran tertinggi (HET) cuma Rp 10.900-11.800 per kilogram, tergantung wilayah.

Bahaya beras, atau lebih tepatnya bahaya dari inflasi harga beras telah disampaikan Badan Pusat Statistik. Per Agustus 2023, menurut BPS, kenaikan harga beras secara bulanan sebesar 1,43 persen.

Adapun kenaikan harga beras secara tahunan (year to year) menyentuh 13,76 persen. Inflasi sebesar itu tertinggi sejak Juni 2012, di mana waktu itu inflasi beras pernah melambung 16,22 persen.

Menurut Presiden Jokowi, stok beras di gudang Bulog mencapai 1,6 juta ton.

“dalam perjalanan 400 ribu ton sehingga akan ada stok 2 juta. Biasanya stok kita itu hanya 1,2 juta, normal. Ini kita memiliki 2 juta [ton], sehingga kita tidak usah khawatir,” kata Presiden ketika meninjau Gudang Bulog di Kelapa Gading, Jakarta Utara, 10 September lalu.

Dalam kesempatan berbicara di IPB, Presiden juga menyinggung tentang potensi krisis pangan yang disebabkan perkembangan geo-politik yang tidak bisa ditebak. Perang Rusia-Ukraina misalnya telah menyebabkan ratusan juta ton gandum produksi dua negara itu tidak bisa diekspor. (Red DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.