Aksi Tipu-Tipu Susanto, Dokter Gadungan Yang Bisa Praktik di Rumah Sakit

oleh -0 Dilihat
Aksi Tipu-Tipu Susanto, Dokter Gadungan Yang Bisa Praktik di Rumah Sakit
Susanto, Pria di Surabaya yang hanya lulusan SMA, sukses tipu rumah sakit dan bisa praktik sebagai dokter. (ils)

Jakarta- Susanto, Pria di Surabaya yang hanya lulusan SMA dan tidak pernah mengenyam pendidikan dokter ini sukses menipu rumah sakit.

Susanto yang nekat melamar jadi dokter di Rumah Sakit PHC diterima menjadi dokter dan sudah melakukan praktik hingga 2 tahun.

Awal Mula Susanto Jadi Dokter Gadungan

Berawal pada April 2020, Susanto mendaftar di Rumah Sakit PHC Surabaya yang saat itu membuka lowongan pekerjaan di bagian Tenaga Layanan Clinic sebagai Dokter First Aid.

Untuk menyakinkan rumah sakit, Susanto berselancar di dunia maya dan mencari identitas dokter sesuai kriteria secara random yang digunakan untuk melamar.

Susanto menggunakan identitas milik dr Anggi Yurikno yang hanya mengganti fotonya saja. Identitas ini dr Anggi yang kemudian disertakan dalam lamaran secara online melalui e-mail HRD Rumah Sakit PHC Surabaya.

Susanto memalsukan foto dari satu bendel data. Di antaranya lampiran CV yang berisikan Surat Izin Praktik (SIP) Dokter, Ijazah Kedokteran, Kartu Tanda Penduduk, dan Sertifikat Hiperkes. Seluruh data ini diambil dari website Fullerton dan Media Sosial (Facebook).

Susanto Diterima di Rumah Sakit PHC Surabaya

Pada 13 Mei 2020, bersama beberapa calon karyawan lainnya Susanto mendapat panggilan dari PHC untuk melakukan sesi wawancara secara daring.

Usai lolos lamaran, Susanto dipekerjakan sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic yang ditugaskan di Klinik K3 PT Pertamina EP IV Cepu per tanggal 15 Juni 2020 sampai tanggal 31 Desember 2022.

Bergaji Rp 7,5 Juta

Selama dikontrak sebagai dokter Hiperkes Fulltimer pada PHC Clinic Susanto mengaku mendapat upah hingga Rp 7,5 juta per bulan. Begitu juga tunjangan lain-lain dari Rumah Sakit PHC Surabaya.

Aksi Tipu-tipu Susanto Terbongkar

Saat rumah sakit akan memperpanjang kontrak Susanto, pihak rumah sakit kembali meminta berkas persyaratan lamaran. Pihak rumah sakit akhirnya menemukan kejanggalan dalam data yang dikirimkan oleh Susanto.

Pihak rumah sakit menemukan ketidaksesuaian antara hasil dengan STR yang dikirimkan Susanto dengan dr. Anggi Yurikno.

Adapun motif Susanto melakukan penipuan ini semata-mata untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.