Dinilai Berbahaya, Bandar Lampung Larang Penjualan Ciki Ngebul

oleh -0 Dilihat
WhatsApp Image 2023 01 11 at 11.23.54 e1673680817527
Lampung belum ditemukan kasus keracunan akibat konsumsi jajanan berkandungan nitrogen cair. (14/1/2023)

Diskursus Network – ​​Kementerian Kesehatan RI mencatat puluhan laporan kasus keracunan makanan berasap mengandung nitrogen cair atau ciki ngebul yang terjadi di Ponorogo, Jawa Timur,Tasikmalaya dan Bekasi, Jawa Barat. Terakhir pada akhir Desember anak laki-laki berusia 4,2 tahun dilarikan ke RS karena lambung bocor usai mengonsumsi ciki ngebul.

Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana secara tegas melarang penjualan ciki ngebul di wilayah Kota Bandar Lampung, karena jajanan tersebut diduga membayakan anak-anak.

“Kita larang jika memang membahayakan dan saya balum tahu jika ternyata berbahaya,” ungkapnya pada Rabu (11/1/2023).

Untu saat ini, Kemenkes telah mengeluarkan SE Nomor SR.01.07/III.5/67/2023 tentang Pelaporan Kasus Kedaruratan Medis dalam Penggunaan Nitrogen Cair pada Makanan.

Poin pentingnya dimana seluruh dinas kesehatan provinsi maupun kabupaten/ kota agar melaporkan segera jika menemukan kasus keracunan pangan akibat konsumsi jajanan cikbul kepada Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan.

Eva juga mengimbau masyarakat utamanya orang tua agar lebih memperhatikan jajanan anak-anaknya.

“Jangan sampai jadi korban akibat mengonsumsi jajanan yang belum pasti keamanan dan layak atau tidaknya dikonsumsi,” imbaunya.

Sementara itu, Pemprov Lampung akan meningkatkan pengawasan terhadap penjualan jajanan anak guna mengantisipasi adanya peristiwa keracunan makanan akibat penggunaan nitrogen cair pada jajanan anak.

“Pengawasan jajanan anak sekolah, makanan, dan obat-obatan memang sudah menjadi agenda rutin antara Dinas Kesehatan dengan BPOM,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto.

Dengan adanya peristiwa keracunan jajanan yang terjadi di provinsi lain, pihaknya akan meningkatkan pengawasan penjualan jajanan anak yang ada di daerahnya.

“Yang menjadi fokus kita saat ini adalah mengawasi kantin sekolah, setelah adanya peristiwa keracunan di daerah lain. Jangan sampai ini terjadi disini,” katanya.

Ia mengharapkan dengan adanya pengawasan tersebut kejadian serupa tidak akan terjadi di Lampung, dan kesehatan masyarakat tetap terjaga. (Roy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.