Volume Ekspor Perikanan di Lampung Naik 12,13 Persen

oleh -0 Dilihat
WhatsApp Image 2022 03 01 at 12.49.12
Aktifitas perdagangan di Pasar Gudang Lelang, Kota Bandar Lampung

Bandar Lampung – Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Lampung mengatakan bahwa volume ekspor perikanan di daerahnya pada 2022 naik 12,13 persen.

“Untuk kondisi ekspor komoditi perikanan Lampung pada periode Januari-September 2022 ini mengalami kenaikan,” ujar Sub Koordinator, Pengawasan dan Pengendalian BKIPM Lampung Muji Saptono, di Bandar Lampung, Rabu (19/10/2022).

Ia menjelaskan, kenaikan tersebut tercermin dari adanya peningkatan volume ekspor sebesar 12,13 persen, dimana pada 2021 volume ekspor perikanan sebesar 13.795.864 ton dan di tahun 2022 berjumlah 15.469.276 ton.

“Kenaikan volume ekspor sebesar 12,13 persen atau bila dikonversi ada peningkatan sebanyak 1.673.412 ton bila di bandingkan antara periode yang sama di tahun sebelumnya,” katanya.

Dia mengatakan, sedangkan untuk nilai ekspor perikanan Lampung ada peningkatan sebanyak Rp70,6 miliar.

“Untuk nilai ekspor perikanan di Lampung pada 2022 ada sebanyak Rp2,04 triliun sedangkan di 2021 berjumlah Rp1,97 triliun, disini ada kenaikan sebanyak 3,58 persen,” ucap dia.

Menurut dia, untuk frekuensi ekspor mengalami penurunan sebanyak 65 kali atau sebesar 5,42 persen. Dimana pada 2022 frekuensi ada 1.200 kali sedangkan 2021 ada 1.265 kali.

“Untuk komoditas ekspor unggulan adalah udang, kepiting, ikan beku, cumi-cumi dan sargassum. Saat ini memang ekspor agak tersendat karena situasi ekonomi global serta mahalnya biaya kontainer. Namun sudah ada yang membuka pula hubungan ekspor dengan negara lain selain negara ekspor utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok,” katanya.

Ia menjelaskan negara tujuan ekspor baru untuk produk perikanan Lampung ialah Thailand serta Korea Selatan, dan pengiriman perdana komoditas perikanan tersebut akan dimulai pada bulan ini.

Terinci pada 2022 ini lima komoditas utama ekspor perikanan Lampung meliputi untuk udang volume ekspornya sebanyak 9.034.510 ton dengan nilai Rp1,2 triliun, dan frekuensi 741 kali.

Sedangkan komoditas kepiting memiliki volume ekspor 887.272 ton dengan nilai Rp376 miliar, serta frekuensi 138 kali, komoditas ikan beku volumenya 3.990.356 ton, dengan nilai Rp336 miliar dan frekuensi 221.

Selanjutnya komoditas cumi-cumi memiliki nilai ekspor Rp50 miliar dengan volume ekspor 713.039 ton dan frekuensi 78 kali sedangkan untuk sargassum mempunyai volume ekspor 753.960 ton, dengan nilai ekspor Rp5 miliar dengan frekuensi ekspor 19 kali. (Red, DN)

Baca : KPK Bentuk Tim Periksa Kesehatan Lukas Enembe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.