Lampungselatan– Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lava pijar pada Jumat (22/4/2022) malam. Dentuman aktivitas Gunung Anak Krakatau itu terdengar oleh warga sekitar. Bahkan, dentuman menggetarkan kaca rumah warga.
Suara dentuman itu terdengar warga di pesisir Pantai Carita dan Pantai Anyer, Pandeglang, Banten.
“Bergetar kena kaca. Ada abu di keramik karena ada angin,” ucap Suhedi, warga setempat.
Dia menyebutkan, saat terjadi erupsi itu terdengar suara seperti petir. Namun, setelah dicek, ternyata Gunung Anak Krakatan mengeluarkan lava pijar.
“Perkiraan lebih dari lima kali. Dikira petir, enggak tahunya Krakatau kelihatan merah,” katanya.
Menurut Suhedi, peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau ini sudah terjadi dalam 3 hari belakangan. Namun, hal itu tidak membuat warga sekitar panik.
Berdasarkan pantauan kamera pengawasan di Kepulauan Rakata, tampak lava pijar berwarna merah itu setinggi 600-800 meter dari puncak kawah.
Data Badan Geologi ESDM, Gunung Anak Krakatau mengalami delapan kali gempa letusan dengan amplitudo 37-60 MM dan durasi gempa 35 hingga 88 detik.
Kemudian ada delapan kali gempa hembusan dengan amplitudo 15-36 MM dengan durasi 20 hingga 65 detik, dan satu kali gempa tremor amplitudo 2-55 MM.
Adapun dilansir dari laman Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Gunung yang ada di Lampung Selatan ini sebenarnya merupakan salah satu tujuan wisata para pendaki gunung. Saat aman, banyak paket wisata pendakian, mulai dari satu hari sampai empat hari.
Selain pendakian, wisatawan juga bisa menyaksikan keindahan bawah laut sekitar Gunung Anak Krakatau. Beberapa aktivitas wisata di sana, antara lain adalah memancing dan snorkeling. (Red, DN)
