Balai Karantina Pertanian Dorong Ekpor Cabai Jawa Asal Lampung

oleh -5 Dilihat
WhatsApp Image 2022 03 15 at 11.54.58
Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh. Jumadh

Bandar Lampung – Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang subur dan cocok sebagai lahan pertanian. Pasalnya provinsi ini memiliki banyak gunung berapi sehingga memiliki tanah yang subur, serta daerah perbukitan yang merupakan sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatra.

Provinsi Lampung menjadi daerah yang cocok ditanami rempah dan tanaman herbal seperti cabai jawa. Cabai jawa atau Piper retrofractum adalah salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat untuk kesehatan

Kepala Karantina Pertanian Lampung Muh. Jumadh mengatakan saat ini cabai jawa asal Provinsi Lampung menjadi salah satu hasil pertanian yang cukup diminati di pasar ekspor. Dalam program Iqfast (Indonesia Quarantine Full Automation System) Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Karantina Pertanian Lampung, tercatat frekuensi ekspor cabe jawa di Provinsi Lampung tahun 2019, 2020, dan 2021 berturut-turut 9, 33, dan 6 kali.

“Sedangkan volume ekspornya tahun 2019 sebesar 48,312 ton, tahun 2020 sebesar 459,034 ton, dan tahun 2021 sebesar 50,170 ton,” pungkasnya pada Selasa (15/3/2022).

Diketahui, bahwa bberapa negara yang menjadi tujuan ekspor cabai jawa di tahun 2021 diantaranya China, Germany, India, dan Malaysia. Sedangkan tahun 2020 terdapat beberapa negara lain yang menjadi tujuan ekspor produk ini yaitu Banglades, Jepang, Nepal, Pakistan, Turki, dan Uni Emirates Arab.

“Kami dari Karantina Pertanian Lampung terus mendukung dan melaksanakan program dari Kementerian Pertanian yaitu Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor. Karantina akan terus mendorong ekspor produk pertanian potensi daerah, salah satunya dengan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peluang Ekspor Cabe Jawa dan Rempah Lain di Desa Wonosari, Kabupaten Lampung Tengah ini kami selenggarakan,” ujarnya.

Akan tetapi yang lebih mendasar adalah karena kami melihat peluang ekspor cabai jawa ini cukup tinggi. Jika dilihat dari data yang tercatat di program Iqfast Karantina Pertanian Lampung, tahun 2020 cabai jawa asal Lampung mampu menembus pasar ekspor di sebelas negara

“Berarti ada banyak negara yang bisa menjadi tujuan ekspor cabai jawa asal Lampung ini,” terang Jumadh.

Dirinya berharap eningkatnya nilai ekspor pertanian akan diikuti dengan peningkatan pendapatan para petani di daerah produksinya juga. Kedepannya petani harus ikut maju dan bisa melakukan ekspor produk pertanian yang ditanamnya secara langsung.

“Kita perlu terus bersinergi agar dapat mendorong peningkatan ekspor cabai jawa di Lampung ini,” tutup Jumadh.

Oleh sebab itu Balai Karantina Pertanian menggelar bimbingan teknis untuk para perani yang menghadirkan narasumber dalam ekspor rempah yaitu Bambang Sutejo, Kepala Bagian Ekspor PT. Aman Jaya Perdana dan tim dari Karantina Pertanian Lampung.

Dalam paparannya, Bambang menyampaikan hal terkait peluang dan penanganan ekspor rempah kepada peserta bimtek adalah petani rempah, penyuluh pertanian Lampung Tengah, dan asosiasi kelompok wanita tani Lampung Tengah. (Red,DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.