Pringsewu-Sejumlah wilayah di Kabupaten Pringsewu kembali terendam akibat hujan deras selama tiga jam yang mengguyur sebagian besar wilayah, Sabtu (22/1/2022).
Genangan air yang menutupi ruas jalan tak jarang mengakibatkan kemacetan dan menimbulkan kecelakaan.
Seperti di ruas jalan protokol Ahmad Yani. Sepanjang jalur yang merupakan jalan lintas barat kabupaten ini menjadi langganan banjir saat turun hujan.
Selain itu, ruas jalan di beberapa kecamatan juga tak luput dari genangan akibat luapan air dari drainase yang tak berfungsi.
Seperti ruas jalan di Kecamatan Pringsewu, Kecamatan Gadingrejo, maupun ruas jalan di Kecamatan Ambarawa. Bahkan, air sampai meringsek masuk ke rumah-rumah warga yang ada di wilayah Bulurejo, Pekon Margodadi, Kecamatan Ambarawa.
Genangan air sampai lutut orang dewasa saat peristiwa hujan yang terjadi selama dua hari, Kamis dan Jumat kemarin.
“Mohon dinas terkait melakukan koordinasi untuk bisa segera melakukan penanganan terhadap warga terdampak,” kata anggota DPRD Pringsewu Suryo Cahyono, Sabtu sore.
Ketua Komisi 4 dari PDIP ini meminta agar pemerintah kabupaten bisa memberikan solusi. “Harapannya pemerintah bisa menyelesaikan masalah ini. Apalagi sekarang memasuki musim penghujan,” katanya.
Masyarakat menilai, pemerintah seakan tak peduli terhadap fenomena rutin baik genangan maupun banjir yang kerap melanda sebagian besar wilayah di Kabupaten Pringsewu setiap kali turun hujan.
Febri (35), warga Pekon Margodadi Ambarawa, mengeluhkan tidak ada tindakan konkrit dari pemerintah sebagai upaya pencegahan terjadinya banjir saat musim penghujan.
“Banjir lagi. Bertahun-tahun, setiap hujan pasti banjir. Seperti tidak ada perhatiannya dari pemerintah,” ungkap pria yang kesehariannya sebagai sopir itu kepada diskursusnetwork.com.
Senada dengannya, Heri, warga Pekon Padangsuryo, Kecamatan Pringsewu, berharap pemerintah kabupaten melakukan antisipasi, agar ke depan warga tidak lagi menjadi korban saat musim penghujan tiba.
“Setiap hujan selalu banjir. Bantu masyarakat. Berikan kami solusi,” harapnya. (Kontributor: Anton Nugroz)
