Diskursus Network – Hujan besar serta badai menyebabkan 19 Orang tewas di Oman serta jalan-jalan dan bandara di Uni Emirat Arab (UEA) yang terendam banjir.
Komite manajemen darurat Oman mengkonfirmasi satu dari 19 korban meninggal adalah seorang bayi, sedangkan sepuluh dari yang meninggal adalah anak sekolah yang tersapu dalam sebuah kendaraan bersama seorang tujuh dewasa lainnya.
Bahkan Otoritas Klimatologi setempat mengatakan curah di Oman dan Uni Emirat Arab adalah hujan setahun yang turun dalam satu hari .
Tingkat curah hujan yang menjadi rekor tertinggi dalam 75 tahun terakhir ini telah membuat kota-kota di Uni Emirat Arab dan Oman lumpuh dan penerbangan dialihkan dari bandara Dubai.
Di UEA, otoritas kebencanaan setempat mendesak semua penduduk untuk tetap di rumah dengan alasan keamanan.
Masyarakat mengabadikan peristiwa alam ini dengan merekam mobil-mobil tenggelam di jalan raya yang macet dan pesawat saat melintas di landasan pacu yang banjir di Dubai.
Sementara itu di Muscat, ibu kota Oman, banjir bandang mengubah jalan-jalan menjadi sungai deras. Para ahli mengatakan hujan lebat yang ekstrem kemungkinan adalah hasil dari sistem cuaca hujan biasa yang diperkuat oleh perubahan iklim.
Baca Juga: Berlibur ke Dubai, Kalian Harus Mencoba Bermalam di Gurun Pasir
Awal Bencana
Badai pertama kali melanda Oman pada hari Minggu (14/04), menyebabkan banjir bandang luas dan memaksa pejabat menutup sekolah dan kantor pemerintah.
Pada hari Rabu (17/04), pejabat di Bandara Internasional Dubai yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia, mendesak para pelancong untuk tidak pergi keluar masuk bandara karena penerbangan mengalami keterlambatan dan dialihkan.
Maskapai Emirates, mengatakan terpaksa menghentikan layanan check-in untuk penumpang yang berangkat dari bandara hingga tengah malam. “Pemulihan akan memakan waktu,” kata bandara itu di media sosial.
Hal serupa juga terjadi di Bandara Internasional Muscat, beberapa penerbangan mengalami keterlambatan dan pembatalan, sementara yang lain beroperasi tepat waktu, kata Yousef al-Habsi, penasihat informasi untuk bandara. (DN-Kabs)
Baca Informasi lainnya dari Diskursus Network Google News