Kemenkes RI: 62.001 kasus DBD, 475 Kematian pada Minggu ke-15 tahun 2024

oleh -0 Dilihat
kemenkes ri
Nyamuk Aedes Aigypti

Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia  (Kemenkes RI) mengungkap terjadinya peningkatan signifikan dalam jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di berbagai daerah di Indonesia. Kemenkes RI mencatat sebanyak 62.001 kasus pada minggu ke-15 tahun 2024. Jumlah ini menunjukkan peningkatan drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya di minggu yang sama, yang melaporkan 22.551 kasus dengan 170 korban meninggal.

Tahun ini, tercatat 475 kematian akibat DBD, dengan Kabupaten Tangerang mencatatkan angka kasus tertinggi di angka 2.540 kasus. Kota Bandung menjadi lokasi dengan angka kematian tertinggi, di mana 25 pasien telah meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Daftar lima wilayah dengan kasus DBD terbanyak pada tahun 2024 adalah sebagai berikut:

  1. Kabupaten Tangerang: 2.540 kasus
  2. Kota Bandung: 1.741 kasus
  3. Kabupaten Bandung Barat: 1.422 kasus
  4. Kabupaten Lebak: 1.326 kasus
  5. Kota Depok: 1.252 kasus

Baca juga: Menkes Budi Soroti Beban Tinggi Akibat DBD

Sementara itu, wilayah dengan jumlah kematian tertinggi akibat DBD adalah:

  1. Kabupaten Bandung: 25 kematian
  2. Kabupaten Jepara: 21 kematian
  3. Kabupaten Subang: 18 kematian
  4. Kabupaten Kendal: 16 kematian
  5. Kota Bekasi: 15 kematian

Dr. dr Soroy Lardo, Sp.PD, K.PTI, FINASIM, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menekankan bahwa banyak masyarakat yang masih kurang menyadari bahaya fase kritis DBD, yaitu dari hari ketiga hingga hari keenam setelah infeksi terjadi. Menurutnya, periode ini adalah saat kritis di mana tingkat kematian dapat meningkat secara signifikan.

“Gejala klinis DBD yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi, nyeri di belakang mata, nyeri tulang belakang, mual dan muntah, serta kemunculan bintik-bintik merah pada kulit yang biasanya muncul di tahap akhir penyakit,” ujar Dr. Lardo, secara daring pada Selasa (16/04/2024).

Kemenkes RI mengimbau masyarakat untuk segera mencari bantuan medis ketika gejala-gejala yang telah disebutkan pada konferensi pers vitual uang diadakan bersama IDI tersebut muncul untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. (DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.