Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF) akan menginvestasikan pengoperasian pesawat tempur yang menggunakan kecerdasan buatan.
Rencananya lebih dari 1.000 pesawat tempur amerika akan uji coba dioperasikan secara otonom pada musim semi 2024, sehingga seluruh pesawat tersebut dapat terbang sendiri tanpa pilot.
Sekretaris USAF Frank Kendall mengatakan rencana tersebut dalam dengar pendapat dengan senat yang membahas tentang anggaran 2025.
“Harapannya, baik dia (pilot) maupun saya tidak akan diperlukan untuk menerbangkan pesawat,” kata Kendall kepada anggota panel pertahanan Komite Dana Alokasi Senat.
Angkatan Udara mulai merencanakan armadanya pesawat tempurnya menggunakan kecerdasan buatan. Mereka akan menjadikan pesawat tempur F-16 sebagai Prototipe penggunaan kecerdasan buatan untuk menggantikan posisi pilot manusia.
Baca Juga: Ini Alasan AS Tolak Kirim Jet Tempur Ke Ukraina
Drone Sebagai Senjata Mematikan
Penggunaan drone dalam perang dengan cepat berkembang dari pinggiran pertempuran menjadi salah satu senjata utama.
Drone merupakan ancaman di Ukraina dan di Timur Tengah. Di Ukraina, warga biasa menjadi sasaran drone Rusia, tetapi mereka juga merakit dan menerbangkan drone untuk mengumpulkan video posisi Rusia.
Di Timur Tengah, pasukan Houthi yang didukung Iran dan kelompok militan menggunakan drone udara, laut, dan bawah air yang canggih dengan target pangkalan AS dan kapal komersial di Laut Merah.
Armada drone juga diperkirakan akan lebih murah daripada mengembangkan jet berawak baru, kata Kendall. Tujuan saat ini adalah agar menghemat anggaran seperempat hingga sepertiga dari biaya pembelian satu pesawat tempur F-35 untuk mendapatkan satu unit drone. (DN-Kabs)
Dapatkan Informasi Dari Diskursus Network Lainnya Di Google News