Madinah – Mohammad Shohib, nelayan Dengok, Kandang Semangkon, Lamongan Jawa Timur ini akhirnya bisa berangkat haji setelah menanti 13 tahun. Meski sudah ada niat sejak tahun 1998 saat masih bujang, Shohib baru bisa mendaftar haji di tahun 2011 lalu.
Shohib terinspirasi ke tanah suci dari pamannya yang ketika itu sudah lebih dulu naik haji di kampungnya.
“Saya dari bujang, kira-kira tahun 1998 saya sudah ada niat naik haji, kepengen aja gitu, setelah liat om saya” katanya.
Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan ini setiap bulan mulai menyisihkan uangnya untuk mendaftar haji. Hingga akhirnya di tahun 2011 masuk daftar tunggu bersama istrinya.
“Nggak nentu ya, kadang-kadang sejuta, Kadang-kadang 500, yang penting ada lah ditabung sedikit-dikit”. Jelas Shohib.
Meski pemasukan tidak menentu setiap bulannya, tekad kuat bapak dua anak ini tidak terbendung untuk bisa menginjakkan kaki ke Baitullah.
“Alhamdulillah saya senang banget sampai sujud syukur begitu sampai ke sini, ngak nyangka orang kampung dan miskin seperti saya bisa naik haji”. katanya dengan mata berkaca-kaca.
Shohib berharap ibadahnya bisa dilancarkan dan dimudahkan mengingat dirinya juga berangkat dalam kondisi yang kurang fit.
“Sebelum berangkat sempat ditangani dokter, dipasangi oksigen, tensi saya juga tinggi, ini mau minta obat lagi karena sudah mau habis” jelas Shohib sambil menunjukkan plastik obat ke petugas MCH. (Nurhaeni Amir/MCH 2024)
Dapatkan Informasi Lainnya Dari Diskursus Network Melalui Google News