Diskursus Network – Lebaran tahun 2024 menjadi sesuatu yang sangat ditunggu oleh umat Islam. Jika PP Muhammadiyah sudah menetapkan lebaran tahun ini jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024, lalu Prediksi Lebaran versi Pemerintah, NU dan BMKG kapan?
“Di wilayah Indonesia tanggal 1 Syawal 1445 H jatuh pada Rabu Pahing, 10 April 2024 M,” demikian tercantum pada maklumat yang dirilis pada tanggal 12 Januari 2024 tersebut.
Penetapan ini dilakukan berdasarkan “Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1445 Hijriah” yang termaktub dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2024.
Seperti ini diketahui bersama puasa tahun ini dimulai dengan perbedaan tanggal dan hari, Pemerintah menyatakan Awal Ramadan 2024 tahun pada tanggal 12 Maret 2024, namun Ormas Islam Muhammadiyah justru memulainya lebih awal yakni 11 Maret 2024. Namun lebaran tahun ini diprediksi akan sama, ini alasannya.
Prediksi Hari Lebaran 2024 Pemerintah
Seperti biasa, Pemerintah menetapkan hari besar Islam melalui sidang Isbat, demikian pula dengan Hari Raya Idul Fitri 2024 yang akan ditetapkan melalui sidang yang dihadiri Ormas Islam dan perwakilan ulama di Kementerian Agama.
Dikutip dari laman resmi Kemenag, Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat Islam, Kamaruddin Amin menjelaskan, sidang isbat dilaksanakan secara tertutup, yang akan dihadiri pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, Komisi VIII DPR RI.
“Sebagaimana biasa, sidang isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024,” ucap di Jakarta, Selasa (2/4/2024).
Sidang isbat akan dibuka dengan Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag yang berdasarkan data hisab, ijtimak akan terjadi pada hari Selasa, 29 Ramadan 1445 H / 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB.
Meskipun diprediksi lebaran atau 1 Syawal 1445 akan sama yaitu pada hari Rabu 10 April 2024, namun penetapan ini tetap mengacu pada hasil sidang isbat dan kriteria ketinggian hilalempat negara.
“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal dimaksud telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (Imkanur Rukyat) yaitu tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” lanjut Dirjen Bimas. Sidang isbat awal Syawal ini, Kemenag akan menerjunkan tim ke 120 lokasi di seluruh Indonesia untuk mengamati apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak. Hasil hisab dan rukyatulhilal akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers.
Baca Juga: Jemaah Naqsabandiyah di Indonesia Lebaran Hari ini: Perkembangan dan Latar Belakang Tarekat
Prediksi Lebaran NU
Dikutip dari laman NUOnline, Lembaga Falakiyah PBNU (LF PBNU) mengeluarkan data hilal 1 Syawal 1445 H pada Rabu, 29 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan 9 April 2024 M.
Laporan “Hilal Awal Syawal 1445 H”, data LF PBNU memuat elongasi, waktu ijtima’, ketinggian hilal, lama hilal, keadaan hilal, letak hilal, hingga posisi matahari
Berdasarkan laporan tersebut tinggi hilal terkecil di Indonesia ketika matahari terbenam pada hari Selasa, 9 April 2024 M atau bertepatan 29 Ramadhan 1445 H berada di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan ketinggian +4 derajat 52 menit,
Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh dengan tinggi +7 derajat 28 detik.
Elongasi terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Selasa, 29 Ramadhan 1445 H atau bertepatan 9 April 2024, sebesar 8 derajat 30 menit di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan dan sampai dengan 10 derajat 19 menit derajat di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh.
Baca Juga: H-1 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Tampak Lengang
Prediksi Lebaran BMKG
Salah satu tugas BMKG adalah memberikan pelayanan tanda waktu dan posisi Bulan dan Matahari. Setiap tahun BMKG mengeluarkan panduan awal bulan Hijriah.
Tahun ini diberi judul “Peta Ketinggian Hilal pada Awal Bulan Qamariah 1445/1446 H (2024). Dalam panduan tersebut BMKG menyebut ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 9 April 2024, berkisar antara 4,88 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 7,63 derajat di Sabang, Aceh
Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal Ramadan 1445 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal bulan Syawal 1445 H) adalah 29 hari 9 jam 20 menit.
Dengan kata lain, pada hari Selasa 9 April 2024, berdasarkan perhitungan hisab BMKG dan PBNU ketinggian hilal sudah diatas kriteria Mabims yang mensyaratkan tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat.
Meski demikian BMKG dan PBNU tetap menunggu keputusan sidang Isbat Kemenag utk penetapan 1 Syawal 1445 H tahun ini. (DN – Kabs)
Baca Informasi Diskursus Network Lainnya di Google News