Jakarta – Maruarar Siahaan, Hakim Konstitusi periode 2003-2008, mengungkapkan bahwa keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk meminta kehadiran empat anggota Kabinet Indonesia Maju dalam sidang sengketa Pilpres 2024 menunjukkan keseriusan MK dalam menghadapi kasus tersebut.
“Dalam pandangan saya, keputusan majelis untuk mengundang keempat menteri ini menunjukkan keseriusan yang mendalam, dan saya percaya ini didasarkan pada bukti awal yang mereka anggap perlu untuk diperkuat,” tutur Maruarar dalam sebuah wawancara dengan Kompas TV pada hari Rabu (03/04/2024).
Baca juga: Eddy Bersaksi, Bambang Widjojanto Walkout
Keempat menteri dari pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dipanggil oleh MK untuk memberikan keterangan adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini, yang semuanya telah mengkonfirmasi kehadiran mereka dalam sidang yang akan berlangsung pada Jumat (05/04/2024).
Menurut Maruarar, panggilan kepada menteri-menteri tersebut muncul sebagai respons terhadap permohonan dari tim kampanye Anies Baswedan dan pasangan Ganjar Pranowo serta Mahfud MD. Namun, Maruarar menekankan bahwa MK memerlukan kesaksian dari keempat menteri tersebut untuk membantu dalam proses pengambilan keputusan.
“Menurut saya, permintaan dari kedua pasangan calon telah mendorong MK untuk mencari informasi tambahan yang dapat diandalkan dan autentik, yang nantinya akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam mengambil keputusan,” jelas Maruarar.(DN)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita
