Menyoal Hak Angket, Demokrat: Lebih Penting Perhatikan Kenaikan Harga Pangan-Gerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot

oleh -0 Dilihat
Hak Angket
Rapat Paripurna penutupan masa sidang IV tahun sidang 2023-2024

Jakarta – Suara terpecah terkait Hak Angket dalam rapat paripurna DPR, anggota DPR RI dari Fraksi Partai pendukung Paslon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menilai berlebihan aspirasi hak angket yang diajukan.

Adalah Herman Khaeron dari Fraksi Demokrat DPR RI yang memulai menyatakan aspirasi bahwa Hak Angket belum jelas sasarannya, menurutnya berbagai persoalan yang diajukan anggota DPR dari Partai yang kalah dalam kontestasi justru menutup aspirasi yang paling penting dari masyarakat menjelang Ramadan yaitu kenaikan harga pangan.

“Saya meminta pemerintah memberikan perhatian khusus kepada harga-harga pangan hak angket kita paham semua adalah hak konstitusional namun apa yang akan kita dalami, apa yang akan kita selidiki, perjelas dulu, jangan sampai mendegradasi hak suara rakyat, kecurangan yang mana? Brutal yang bagaimana? Ajukan saja hak angket apa, jangan sampai membangun wacana kecurangan,” kata Herman.

Baca juga: Anggota DPR RI Fraksi PKS Minta Hak Angket Digunakan Untuk Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Setali tiga uang dengan Demokrat, Kamrussamad Fraksi Gerindra DPR RI juga menyebutkan hak sopir angkot lebih penting dibanding hak angket. Menurut Samad Indonesia adalah penyelenggara Pemilu terbaik yang mampu menggelar pemilihan serentak dengan lancar dibanding lebih dari 60 negara di dunia yang secara bersamaan akan melakukan pemilihan juga

“Indonesia merupakan negara terbesar mencapai 164 juta partisipasi rakyat lebih besar daripada Pemilu terakhir di Amerika yang hanya mencapai 158 juta partisipan ini menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia telah mampu memberikan ruang konstitusional kepada rakyat Indonesia untuk menggunakan haknya karena itu kami di lapangan tentu juga mendengarkan aspirasi yang berkembang aspirasi yang sangat mendesak bagi mereka adalah pengangguran, penciptaan lapangan kerja bukan hak angket, melainkan hak para sopir angkot,”kata Kamrussamad

Gerindra menyoroti kemiskinan yang harus lebih diperhatikan, peningkatan jumlah pengangguran dan kelaparan masyarakat. Kamrussamad menilai partai yang mengajukan hak angket sebagai respon terburuk sepanjang reformasi terhadap konstitusi.

“Ribuan bahkan puluhan ribu yang anak-anaknya mereka masa depannya sekolahnya belum tentu mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar mereka, kita bisa menyaksikan bagaimana masyarakat kita akan kerja hari ini hanya untuk makan besok, bahkan kalau mereka sakit hari ini maka besok dia harus muntah di warung inilah aspirasi yang sangat mendesak yaitu menciptakan lapangan pekerjaan dan karena itu saya ingin mengingatkan jangan sampai respon dari teman-teman yang tidak siap kalah menunjukkan dalam sejarah kita merupakan respon terburuk sepanjang Pemilu reformasi. Kenapa demikian karena belum menggunakan instrumen hukum yang telah digunakan disediakan oleh undang-undang,” tambah Kamrussamad. (DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.