Mengenal Suku Anak Dalam Jambi Salah Satu yang Terasing di Indonesia

oleh -0 Dilihat
9 Hal yang Bikin Kamu Mengenal Suku Anak Dalam Jambi
Banyak orang ingin lebih mengenal Suku Anak Dalam Jambi yang konon katanya tidak tersentuh oleh perkembangan dunia.

Jakarta- Banyak orang ingin lebih mengenal Suku Anak Dalam Jambi yang konon katanya tidak tersentuh oleh perkembangan dunia. Benarkah demikian? Indonesia dikenal oleh dunia sebagai salah satu negara yang memiliki etnis terbanyak. Diperkirakan ada sekitar 1.430 suku yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara.

Suku Jawa menjadi salah satu yang paling mayoritas/ terbanyak, sedangkan Suku Anak Dalam termasuk minoritas yang mendiami Pulau Sumatera, lebih tepatnya di kawasan Sumatera Selatan dan Jambi. Suku ini memiliki beberapa sebutan lain, yang di antaranya adalah Orang Rimba, Suku Kubu, dan Orang Ulu.

Mengenal Suku Anak Dalam Jambi

Menurut data yang ada, total Suku Anak Dalam yang hidup di Jambi ada sekitar 200.000 jiwa. Berada di pedalaman membuat suku memiliki pola kehidupan yang unik, seperti salah satunya sangat tergantung dengan alam. Yuk, mengenal Suku Anak Dalam Jambi lebih dekat dengan baca informasi berikut:

1. Deskripsi Singkat Suku Anak Dalam
Pasalnya, suku anak dalam ini menjadi salah satu yang terasing di Indonesia karena hidup di dalam kawasan hutan yang ada di pedalaman Provinsi Jambi. Gaya hidupnya sangat sederhana dan dengan mengandalkan alam, mulai dari makanan hingga pakaian.

Sebagian informasi bahkan mengatakan bahwa suku akan dalam tidak memakai pakaian seperti orang masa kini. Salah satu kawasan tempat tinggal suku ini adalah Taman Nasional Bukit 30 dan Bukit 12 yang masuk di empat kawasan kabupaten yakni Tebo, Bungo, Batanghari, dan Sarolangun.

2. Mengenal Suku Anak Dalam Jambi dari Nenek Moyang
Menurut kabar lisan yang beredar, nenek moyang dari suku ini adalah Maalau Sesat yang pernah melakukan pelarian ke dalam hutan rimba di Nusantara, tepatnya di Taman Nasional Bukit 12 tadi. Orang-orang ini kemudian dikenal dengan sebutan Moyang Segayo.

Namun, sumber lainnya menyebutkan bahwa Suku Anak Dalam merupakan keturunan dari Pagaruyung yang dulunya pernah mengungsi ke Jambi. Pendapat kedua ini diperkuat dengan adanya kesamaan antara tradisi dan bahasa dari Suku Anak Dlam dengan Suku Minangkabau.

3. Sejarah Suku Anak Dalam
Agar lebih mengenal Suku Anak Dalam Jambi, maka kamu perlu juga tentang sejarahnya. Jadi, kisah dari suku ini dimulai pada tahun 1624 di masa Kerajaan Jambi.

Diceritakan bahwa saat itu terjadi pertikaian antara Kesultanan Palembang dengan Kerajaan Jambi, yang pada akhirnya menimbulkan pertempuran dengan lokasi hutan rimba Air Hitam di tahun 1629.

Orang-orang yang selamat dari pertempuran tersebut akhirnya tinggal di dalam hutan dan saat ini dikenal dengan Suku Anak Dalam Jambi. Suku ini terbagi menjadi dua kelompok dengan karakteristik berbeda seperti berikut:

• Suku Anak Dalam yang hidup di kawasan Hutan Musi Rawas dan dalam keseharian menggunakan bahasa Melayu.
• Suku Anak Dalam yang mendiami hutan Jambi dan memiliki ciri-ciri fisik berupa mata menjorok ke dalam, kulit sawo matang, dan rambutnya ikal.

4. Pola Kehidupan 
Etnis pedalaman ini menggunakan pola kehidupan berupa sistem kekerabatan matrilineal, dan dengan pola hidup nomaden alias berpindah-pindah, jadi tidak menetap di satu titik saja di sepanjang hidupnya.

Kebutuhan makan dipenuhi dengan cara berburu hewan, mencari ikan di sungai, mengumpulkan umbi dan buah-buahan di dalam hutan, serta mencari madu. Biasanya parang atau tombak akan digunakan untuk menangkap kijang, rusa, babi hutan, dan tapir.

Gaya hidup lain yang perlu kamu tahu agar lebih mengenal Suku Anak Dalam Jambi adalah anak laki-laki yang sudah menikah harus tinggal bersama keluarga istri di dalam satu pekarangan yang sama, yang biasanya terdiri dari 2-3 pondok.

Suku ini hidup dengan penutup badan yang sangat sederhana, bahkan hampir tidak berpakaian. Para pria hanya memakai penutup bagian bawah yang mirip celana dalam, sedangkan wanita menggunakan penutup bawah mirip rok panjang. Namun saat bertemu orang luar, wanita akan memakai penutup dada.

5. Kebudayaan Suku Kubu 
Suku Anak Dalam memiliki sejumlah aturan adat yang wajib diikuti oleh seluruh anggota suku, seperti membatasi interaksi dengan dunia luar, mandi di sungai, dan dilarang berduaan dengan lawan jenis.

Jika aturan ketiga dilawan, maka pelakunya akan dihukum dengan cambuk rotan karena dianggap telah mencoreng nama baik keluarga, dan setelahnya harus menikah.

6. Mengenal Suku Anak Dalam Jambi Terkait Agama
Terkait dengan keyakinan, suku ini sebagian besar merupakan animisme yang percaya akan adanya roh-roh atau hal-hal gaib yang bisa menaungi, mengatur, serta mengayomi manusia.

Tidak heran jika salah satu kebudayaan suku ini adalah melakukan ritual pemujaan untuk roh nenek moyang, dan di setiap aktivitasnya harus menghormati leluhur yang dipercaya ada di setiap tempat. Kepercayaan ini serupa dengan yang dianut oleh Suku Minangkabau yang merupakan tetangga suku.

Ada juga Suku Anak Dalam yang menganut dinamisme, yaitu memuja sebuah benda yang dianggap mengandung kekuatan gaib. Kedua jenis kepercayaan ini memang pernah dianut oleh nenek moyang Indonesia jauh sebelum adanya agama.

7. Makanan Khas 
Perubahan iklim, urbanisasi yang membuat wilayah hutan semakin menipis, dan deforestasi membuat gaya hidup dari Suku Anak Dalam menjadi terancam. Hal ini membuat mereka mulai mempelajari cara bercocok tanam, memasak makanan sendiri, dan bahkan ada yang berinteraksi dengan orang luar.

Nah, salah satu contoh mereka yang tidak keberatan berinteraksi dengan orang luar bisa kamu temukan di Desa Dwi Karya Bhakti, Jambi. Mereka tinggal di dalam rumah sederhana yang dindingnya terbuat dari papan triplek dan memiliki makanan khas berupa ikan asap yang bahkan dijual.

8. Rumah Adat Suku Anak Dalam
Suku Anak Dalam yang tinggal di pinggir atau bahkan dalam hutan memiliki rumah sederhana berupa pondok kecil dengan model rumah panggung, yang dikenal dengan nama “Sesudungon”. Ada juga yang ukurannya lebih besar dan disebut “Godong”.

Rumah ini memiliki atap daun serdang benar, pondasi kayu dari hutan, dan dindingnya berupa kulit kayu. Namun seiring perkembangan zaman, ada juga yang sudah memiliki rumah dengan atap seng.

9. Hal Hal Menarik Suku Anak Dalam Jambi

Berikut sejumlah hal menarik lain yang akan membuat kamu lebih mengenal Suku Anak Dalam Jambi secara lebih nyata:

• Pengangkatan Temanggung
Setiap suku memiliki ketua yang bisanya menjadi pemimpin, dan sampai saat ini suku ini masih memegang erat kultur pengangkatan kepala suku. Contohnya adalah adanya pengujian secara batin / ilmu untuk setiap calon ketua.
Hal ini karena mereka menganut kepercayaan bahwa ketua suku harus lebih kuat dari anggotanya. Ketua ini disebut “Temenggung”.

• Melangun
Melangung adalah sebutan lain dari Suku Anak Dalam terhadap gaya hidup nomaden. Budaya ini akan dilakukan saat baru saja ada anggota keluarga yang meninggal. Penghuni rumah akan berpindah selama 3 tahun dan akhirnya kembali ke tempat awal. Tujuannya adalah menghilangkan rasa sedih atas kematian tadi.

• Besale
Besale adalah ritua penyembuhan saat mereka ada yang terserang penyakit. Menurut kepercayaan, sakit ini didapat dari ulahnya sendiri, yang membuat dewa murka. Jadi saat ritual akan dilaksanakan pemanggilan dewa yang dipimpin Temanggung.

Apakah sekarang kamu sudah lebih mengenal Suku Anak Dalam Jambi? Kesimpulannya, suku ini tinggal di pedalaman, berpakaian sederhana, jarang berinteraksi dengan dunia luar, dan untuk makan sangat mengandalkan alam. Ciri khas lainnya adalah memiliki kepercayaan terhadap benda dan hal-hal gaib. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.