Peran Satgas TEN untuk Mensukseskan Transisi Energi

oleh -0 Dilihat
energi
Ketua Satgas Transisi Energi Nasional Rachmat Kaimuddin

Jakarta – Menyusul kehadiran Konferensi Tingkat Menteri Badan Energi Internasional (IEA) 2024 di Perancis pada 13-14 Februari, Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenko Marves dan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Transisi Energi Nasional (TEN) Rachmat Kaimuddin kembali hadir dan menyampaikan posisi Indonesia yang konsisten dalam mendorong transformasi energi yang bertujuan untuk melakukan mitigasi perubahan iklim, memperkuat ketahanan energi, dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dalam pertemuan bersama dengan media dalam dan luar negeri, Deputi Rahmat Kemuddin menyampaikan beberapa pembelajaran dari Konferensi Tingkat Menteri IEA 2024, antara lain tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak sulingan dan bahan bakar gas cair untuk energi. “Ketergantungan Indonesia terhadap produk olahan minyak bumi dan LPG dipengaruhi oleh tingginya kebutuhan energi konsumen dari sektor industri dan transportasi. Selain itu, sebagian besar listrik juga berasal dari sumber fosil,” jelas Deputi Rahmat.

Menghadapi tantangan tersebut, Deputi Rahmat mengatakan sepuluh poin kelompok kerja saat ini sedang menyusun strategi komprehensif dan rencana implementasi rencana transisi energi nasional di empat bidang utama yaitu pembangkit listrik, transportasi, industri, dan bangunan.

Baca juga: Investigasi Terhadap Insiden PT ITSS Berlanjut, Menko Luhut Ingatkan untuk Tindak Tegas

Deputi Rahmat mengatakan strategi transisi energi akan mendorong penggunaan empat pilar teknologi lintas sektor. Di antaranya efisiensi energi, elektrifikasi industri, penggunaan energi alternatif rendah karbon, dan penyerapan karbon pada bangunan, jelas Rahmat.

“Misalnya, penggunaan energi rendah karbon di sektor pembangkit listrik akan mempertimbangkan pemanfaatan potensi sumber energi terbarukan seperti energi surya dan energi panas bumi. “Pada saat yang sama, untuk transportasi, kami ingin mengoptimalkan biofuel, dan untuk gedung, kami dorong panel surya rooftop,” pungkas Wakil Direktur La Hemat.

Terakhir, pendekatan lintas sektoral dan lintas strategis adalah kunci untuk mencapai transisi energi dan mendukung mitigasi perubahan iklim di Indonesia tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan energi nasional. (Marves)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.