Sejarah Eskalator Dan Cara Kerjanya

oleh -0 Dilihat
eskalator

Diskursus Network – Ide untuk memindahkan tangga dimulai pada pertengahan abad ke-19, dan Nathan Ames dianggap sebagai orang yang mematenkan desain pertama pada tahun 1859. Namun, baru pada awal abad ke-20 eskalator komersial pertama dipasang di sebuah department store di New York City pada tahun 1899. Sejak itu, eskalator telah menjadi bagian masyarakat modern yang ada di mana-mana, ditemukan di pusat perbelanjaan, bandara, stasiun kereta api, dan ruang publik lainnya.

Eskalator atau  tangga berjalan otomatis telah mengalami perbaikan yang signifikan selama bertahun-tahun, dengan peningkatan dalam hal keselamatan dan efisiensi. Namun, baru pada tahun 1892 eskalator pertama berhasil ditemukan oleh Jesse Reno. Desain Reno dikenal sebagai “Inclined Lift” dan dipamerkan di Old Iron Pier di Coney Island. Penemuan Reno adalah versi primitif dari eskalator modern, yang terdiri dari platform bergerak dengan tangga yang diputar mengelilingi serangkaian roda yang digerakkan oleh rantai. Meskipun keberhasilannya terbatas, penemuan Reno meletakkan dasar bagi pengembangan eskalator modern.

Eskalator modern, seperti yang kita kenal sekarang, adalah karya Charles D. Seeberger pada tahun 1897. Desain Seeberger merupakan peningkatan yang signifikan atas penemuan Reno, yang menampilkan langkah-langkah putaran terus menerus yang bergerak ke atas dan ke bawah pada serangkaian roller.

Seeberger juga menciptakan istilah “eskalator”, yang kemudian menjadi sinonim dengan tangga yang bergerak. Desain dasar tangga yang bergerak sebagian besar tetap tidak berubah sejak penemuan Seeberger, dengan perbaikan selanjutnya difokuskan pada fitur keselamatan, efisiensi energi, dan peningkatan kenyamanan penumpang.

Baca juga: Eskalator Horor Stasiun Manggarai Ditutup KAI Minta Maaf

Pengoperasian tangga berjalan otomatis  sederhana, dengan motor listrik yang menggerakkan rantai yang menggerakkan serangkaian langkah sepanjang putaran yang berkesinambungan. Anak tangga tersebut dirancang untuk bergerak dengan kecepatan konstan, biasanya antara 0,5 dan 0,75 meter per detik, dan dibuat menggunakan bahan tahan lama seperti baja atau aluminium. Eskalator modern juga dilengkapi berbagai fitur keselamatan, termasuk sensor yang mendeteksi penghalang pada tangga dan tombol berhenti darurat yang terletak di kedua ujung eskalator.

Evolusi teknologi tangga berjalan otomatis telah memainkan peran penting dalam perkembangan arsitektur modern, memungkinkan pembangunan gedung-gedung tinggi dan sistem transportasi yang lebih efisien.

Cara Kerja Eskalator

eskalator

Komponen dasar tangga berjalan otomatis terdiri dari sepasang rantai, rangkaian anak tangga, dan roda gigi penggerak motor. Rantai tersebut berputar pada dua pasang roda gigi, dan roda gigi penggerak motor terletak di bagian atas eskalator. Roda gigi penggerak motor bertanggung jawab untuk menggerakkan rantai, yang pada gilirannya menggerakkan langkah-langkah di sepanjang relnya. Langkah-langkah tersebut dihubungkan satu sama lain, menciptakan putaran berkelanjutan yang bergerak dalam pola siklus. Sistem ini memungkinkan penumpang untuk naik ke tangga berjalan otomatis dan diangkut dengan lancar dan terus menerus dari satu tingkat ke tingkat lainnya.

Roda gigi penggerak motor merupakan komponen utama sistem penggerak eskalator, yang bertugas memberi daya pada rantai dan menggerakkan anak tangga. Sistem penggerak biasanya terdiri dari motor penggerak, roda gigi reduksi, dan rantai penggerak. Motor penggerak biasanya berupa motor induksi yang dihubungkan dengan gigi reduksi. Roda gigi reduksi kemudian menyalurkan tenaga motor ke rantai penggerak, yang menggerakkan langkah-langkah di sepanjang relnya. Sistem penggeraknya dikendalikan oleh programmable logic controller (PLC) yang berperan sebagai otak eskalator. PLC memastikan eskalator beroperasi dengan lancar dan aman, memantau kecepatan, arah, dan posisi anak tangga.

Selain komponen dasar dan sistem penggerak, tangga berjalan otomatis dilengkapi dengan beragam fitur keselamatan. Fitur-fitur tersebut antara lain tombol berhenti darurat, pegangan tangan, dan sensor yang mendeteksi penghalang atau gerakan tidak teratur. Pegangan tangan dirancang untuk bergerak dengan kecepatan yang sama dengan langkah, memberikan dukungan dan stabilitas bagi penumpang.

Sensor tersebut terletak di bagian atas dan bawah tangga berjalan dan dapat mendeteksi adanya kelainan pada pergerakan tangga berjalan otomatis. Jika terdeteksi adanya hambatan atau pergerakan tidak teratur, eskalator akan segera berhenti, mencegah kecelakaan dan menjamin keselamatan penumpang. Dengan menggabungkan fitur keselamatan ini, eskalator telah menjadi sarana transportasi vertikal yang andal dan aman, memberikan alternatif yang nyaman dan efisien dibandingkan elevator.

Dampak Pada Arsitektur Dan Transportasi

eskalator

Eskalator telah menjadi bagian integral dari arsitektur modern dan sistem transportasi, dan integrasinya ke dalam bangunan dan sistem transit memberikan berbagai manfaat. Dalam konteks bangunan, tangga berjalan otomatis mempunyai kapasitas untuk memindahkan orang dalam jumlah besar secara efisien, menggantikan fungsi tangga dan elevator. Sementara itu, dalam konteks transportasi umum, eskalator berperan penting dalam meningkatkan efisiensi, khususnya di pusat kota dimana banyak orang perlu bergerak dengan cepat dan mudah. Inisiasi pembangunan interkoneksi bawah tanah, seperti jaringan MRT/LRT Jakarta, semakin menyoroti pentingnya tangga berjalan otomatis dalam menyediakan transportasi yang lancar.

Tangga berjalan otomatis ini merupakan sarana yang sangat efisien untuk memindahkan orang antar lantai, memberikan peningkatan efisiensi yang signifikan dibandingkan dengan tangga atau elevator. Dengan kemampuannya untuk memindahkan orang dalam jumlah besar dengan cepat dan aman, tangga berjalan otomatis telah menjadi komponen penting di banyak bangunan dan sistem transportasi. Teknologi di balik tangga berjalan otomatis terus berkembang, dengan eskalator modern yang menggabungkan sensor dan sistem kontrol canggih untuk meningkatkan keselamatan dan kinerja.

Seiring dengan meningkatnya permintaan akan transportasi yang efisien dan berkelanjutan, masa depan desain dan teknologi tangga berjalan otomatis kemungkinan besar akan fokus pada peningkatan efisiensi energi dan pengurangan dampak lingkungan.

Selain manfaat fungsionalnya, tangga berjalan otomatis juga menjadi elemen desain populer dalam arsitektur modern, dengan tampilannya yang ramping dan modern menambah daya tarik estetika bangunan. Ketika para arsitek dan desainer terus mendorong batas-batas dari apa yang mungkin dilakukan dengan desain tangga yang bergerak, kita dapat melihat penggunaan teknologi ini lebih kreatif dan inovatif di masa depan. Dari eskalator spiral hingga eskalator yang bergerak ke berbagai arah, kemungkinan desain dan teknologi tangga yang bergerak hampir tidak terbatas.

Menatap masa depan, jelas bahwa tangga berjalan otomatis akan terus memainkan peran penting dalam membentuk cara kita bergerak melalui bangunan dan menavigasi kota, menyediakan sarana transportasi yang aman, efisien, dan nyaman untuk generasi mendatang. (DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.