7 Hal ini Bukti Penggemar K-Pop di Medsos Tidak Boleh Diremehkanm Kekuatannya!

oleh -0 Dilihat
Penggemar K-Pop di Medsos dan Kekuatannya Yang Tidak Boleh Diremehkan!
K-Poppers, sebutan untuk para penggemar K-Pop ini, memang tersebar di seluruh dunia. Sehingga dukungan mereka bisa dirasakan oleh banyak orang.

Jakarta- Penggemar K-Pop di medsos dan kekuatannya sudah banyak kali terbukti. Bukan saja mengumpulkan kekuatan untuk mendukung idol mereka, tapi juga untuk isu-isu tertentu yang menggugah hati mereka. Dengan dukungan mereka, para idol ini memang jadi terangkat ketenarannya di seluruh dunia.

K-Poppers, sebutan untuk para penggemar K-Pop ini, memang tersebar di seluruh dunia. Sehingga dukungan mereka bisa dirasakan oleh banyak orang. Kumpulan penggemar K-Pop terbesar di dunia adalah yang disebut “ARMY” sebagai penggemar dari grup BTS.

Kekompakan para penggemar K-pop belakangan juga meluas untuk menyoroti berbagai isu yang timbul di dunia. Mereka membanjiri berbagai platform media sosial dengan memasang tagar (hashtag) yang menyebutkan isu tersebut. Dampaknya sangat besar sehingga isu tersebut jadi terangkat.

K-Poppers
Foto: Canva

Penggemar K-Pop di Medsos dan Kekuatannya

Berikut ini adalah beberapa isu yang membuktikan kekuatan penggemar k-pop atau K-Poppers di media sosial sehingga bisa mengangkat isu tersebut untuk dicarikan solusinya. Juga membuat masyarakat menyadari adanya isu tersebut serta dampaknya bagi kehidupan.

1. Isu Black Lives Matter

demonstrasi
Foto: Canva

Aksi para pecinta k-pop juga ditunjukkan saat seorang pria kulit hitam Bernama George Floyd terbunuh akibat kekerasan polisi berkulit putih, masalah ini sudah cukup menghebohkan. Apalagi tuduhannya dianggap sepele yaitu dicurigai menggunakan uang palsu pecahan 20 dolar. Masyarakat menaikkan tagar #BlackLivesMatter untuk menggugah kesadaran umum atas masalah rasial seperti ini. Namun kemudian sebagian masyarakat membuat tagar tandingan #WhiteLivesMatter sebagai dukungan untuk polisi kulit putih.

Isu rasial ini akhirnya kalah dengan serbuan K-Poppers yang membanjiri media sosial dengan berbagai video pertunjukan idol K-Pop mereka. Sehingga isu tandingan ini akhirnya tenggelam. Mereka bahkan melumpuhkan aplikasi Departemen Kepolisian Dallas karena unggahan video mereka (fancam).

Akhirnya memang isu rasial ini menjadi bahan pembicaraan di seluruh dunia dan memberikan dampak kepada masyarakat dalam memandang isu rasial seperti ini. Termasuk juga para K-Pop di Indonesia yang ikut mendukung tagar tersebut demi keadilan.

2. Rilis Lagu Baru

Rilis lagu
Foto: Canva

Penggemar K-Pop di medsos dan kekuatannya yang paling mudah terlihat saat idol mereka akan merilis lagu baru. Bahkan jauh-jauh hari sebelum tanggal peluncuran lagu atau album tersebut, K-Poppers sudah menaikkan tagar yang mereka sepakati.

Dengan begitu, saat rilis lagu tersebut dilakukan, dampak pemaparannya langsung meluas. Contohnya adalah saat girlband “Blackpink” meluncurkan lagu “How You Like That” yang langsung menghebohkan pecinta k-pop dan masyarakat umum.

Berkat dukungan para penggemar k-pop, hanya dalam waktu 24 jam setelah lagu dirilis, lagu ini langsung memecahkan rekor dunia. Guiness World Record mencatat lagu tersebut langsung ditonton sebanyak 86,3 juta kali di platform YouTube dalam 24 jam. Rekor tertinggi untuk hari pertama rilis lagu.

Selain itu, peluncuran lagu tersebut juga disaksikan langsung oleh 1,66 juta orang. Sehingga menambah penyebaran berita dan informasi lagu ini ke lebih banyak orang yang mungkin bukan penggemar mereka langsung. Ini merupakan sebuah promosi gratis bagi Blackpink dari penggemarnya.

3. Konser Musik

Konser Musik
Foto: Ilustrasi

Penggemar K-Pop di medsos dan kekuatannya juga terlihat pada saat idol mereka akan mengadakan konser. Di manapun konser tersebut akan dilaksanakan, maka penjualan tiketnya sudah ramai jauh-jauh hari. Para penggemar ini rela antri di jalanan atau memandangi layar komputer agar kebagian tiket.

Itu sebabnya tiket penjualan konser grup musik K-Pop selalu habis terjual bahkan dalam waktu maksimal 24 jam. Beberapa grup seperti BTS bahkan kehabisan tiket konser hanya dalam beberapa jam saja atau bahkan satu jam. Para penggemarnya menyebarkan informasi melalui media sosial.

Dukungan seperti ini jelas amat menguntungkan dari segi finansial, sehingga tidak mengherankan mereka sering mengadakan konser di seluruh dunia. Selain itu tentunya ketenarannya menjadi terangkat dan makin terkenal di seluruh dunia.

4. Isu Politik

Isu politik
Foto: Ilustrasi Canva

Menyadari keampuhan media sosial untuk mengangkat isu dan dukungan, akhirnya berbagai platform media sosial juga dimanfaatkan untuk isu politik. Para politisi dan tim sukses mereka sudah menggunakannya untuk menyebarkan informasi dan juga berkampanye.

Satu hal yang luar biasa adalah K-Poppers di Amerika Serikat yang kemudian saling mendukung untuk melakukan sabotase kampanye Donald Trump pada tahun 2020 di Tulsa, Oklahoma. Melalui media sosial mereka mengajak orang untuk memesan tiket kampanye Trump yang membuat tingginya jumlah permintaan.

Trump dengan bangga menyebutkan bahwa ada satu juta orang yang sudah memesan tiket kampanyenya. Namun kemudian pada hari-H ternyata yang datang hanya sekitar 6.200 orang saja. Hal ini dianggap memalukan dan isu ini jadi mencuat ke seluruh negeri.

Namun hal tersebut membuktikan bagaimana sebuah isu politik pun bisa diangkat melalui media sosial oleh para pecinta K-Pop. Basis penggemar tersebut terbilang kompak untuk mendukung berbagai isu demi kebaikan Bersama.

5. Isu Lingkungan, Kemanusiaan, dan Aksi Nyata

isu lingkungan
Foto: Canva

Penggemar K-Pop di medsos dan kekuatannya juga dibuktikan melalui berbagai aksi sosial yang mengangkat nama idol mereka. Contohnya boygroup NCT yang memiliki penggemar yang disebut NCTzen. Sebagian penggemar mereka juga berasal dari Indonesia (NCT 127).

Para penggemar ini mendukung berbagai kegiatan sosial yang dihimpun melalui media sosial. Misalnya memberi sumbangan bencana alam, bekerja sama dengan organisasi non-profit seperti WWF Indonesia, Lindungi Hutan, dan lainnya.

Kegiatan tersebut biasanya dilakukan sebagai proyek dukungan mengatasnamakan NCT. Termasuk juga melakukan proyek ulang tahun, anniversary, dan banyak lagi. Kegiatan yang dilakukan akan diinformasikan melalui media sosial sehingga juga mengundang orang lain untuk ikut berpartisipasi.

6. Acara ‘Comeback’

konser kpop
Foto: Ilustrasi

Penggemar K-Pop di medsos dan kekuatannya juga diperlihatkan saat mengadakan kegiatan untuk menyambut kembalinya idol mereka dari masa Wajib Militer Korea Selatan selama dua tahun. Acara penyambutan ini dilakukan dengan membuat kegiatan sosial atas nama grup idol mereka.

Hal ini terlihat saat masa kembalinya boygroup EXO dari Wamil sejak tahun 2021 lalu. Para penggemarnya yang dinamakan EXO-L membuat banyak kegiatan sosial. Termasuk di Indonesia, yang diadakan di Sidoarjo dalam bentuk acara amal dan dance cover.

Semuanya mengatasnamakan EXO yang kembali aktif tahun 2024 ini. Semua kegiatan tersebut diinformasikan melalui media sosial dan juga mengangkat tagar yang mendukung. Dengan begitu dapat mengumpulkan banyak penggemar dan simpatisan yang bisa ikut mendukung acara tersebut.

7. Keuntungan Finansial

keuntungan finansial
Foto: Canva

Tidak dipungkiri bahwa K-Poppers dapat disebut sebagai penggemar yang cukup fanatik. Sehingga berbagai merchandise idol mereka selalu laku terjual. Misalnya lampu konser, kipas, foto, poster, dan berbagai barang lainnya.

Belum lagi jumlah penjualan album, unduhan di berbagai platform musik yang terbilang amat besar, dan juga penjualan tiket konser mereka. Ini semua tentunya menghasilkan keuntungan finansial yang sangat besar. Juga mengangkat nama idol mereka menjadi lebih dikenal orang.

Termasuk juga jika idol mereka mengiklankan produk konsumtif, biasanya penjualan produk tersebut meningkat karena para penggemarnya juga memburu barang tersebut sebagai bukti dukungan mereka. Sehingga tidak mengherankan jika para idol ini kemudian didapuk menjadi bintang iklan berbagai produk.

Memang penggemar K-Pop di medsos dan kekuatannya tidak bisa diabaikan. Karena memang terbukti memiliki suara dan kekuatan besar untuk melakukan sesuatu yang berarti. Sehingga cukup bisa diandalkan saat dibutuhkan untuk mengangkat suatu isu penting.

Jadi tidak mengherankan jika peran K-Poppers ini akhirnya merambah ke berbagai bidang, termasuk politik. Karena mereka berani mendukung idol mereka dalam berbagai hal yang dilakukan sehingga jika diinginkan, bisa membuat sebuah perubahan yang berarti. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.