Istri Capres Nomor Urut 1 Anies Soroti Pentingnya Sosok Ibu Pembelajar

oleh -0 Dilihat
istri capres
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) periode 2017-2022, Fery Farhati (Ilham)

Bekasi – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) periode 2017-2022, Istri dari calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, Fery Farhati menyampaikan pandangannya terkait membangun generasi emas yang unggul saat menjadi pembicara di sarasehan bersama tokoh perempuan. Istri Capres Anies mengatakan, peran ibu menjadi penting dalam mencetak generasi unggul. Dia menegaskan, penting bagi seorang perempuan memiliki pendidikan dan berwawasan luas.

Fery mengutip kalimat dari Wakil Presiden RI ke-1, Mohammad Hatta yaitu jika mendidik satu laki-laki maka mendidik satu orang, namun jika mendidik satu perempuan, maka mendidik satu generasi.

“Jadi efek tular dari keterdidikan seorang perempuan itu jauh lebih luas dibandingkan kalau kita mendidik seorang laki-laki. Karena itu, penting sekali bahwa kebijakan-kebijakan yang ada di Indonesia ini harus berpihak kepada perempuan,” kata Fery saat peringatan hari Ibu di Aula KH. Noer Ali, Islamic Center Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Jum’at (22/12/2023).

Fery menyebut, seorang ibu harus menjadi sosok perempuan yang pembelajar yang selalu memperbarui pengetahuannya terkait banyak hal sehingga anak bisa mendapatkan hak pendidikan yang terbaik untuk menjadi sosok yang nantinya berguna bagi bangsa dan negara.

Baca juga: Anies: Prabowo Tidak Tahan Menjadi Oposisi

Lebih lanjut, Fery mengingatkan kepada ibu-ibu di Indonesia, agar tidak memberikan jalan yang mudah untuk anak mencapai keberhasilan atau membuat keputusan untuk anak.

“Sebetulnya itu sebagai bentuk kita melepas anak kita belajar mengalami kesusahan, mengalami tekanan-tekanan. Terkadang sering kali orang tua itu maunya menyelesaikan masalah anak, mengelilingi anak dengan bantal supaya kalau jatuh enggak sakit,” tuturnya.

Menurutnya, seorang anak perlu merasakan kegagalan untuk dijadikan pelajaran menjadi lebih baik.

“Padahal perlu anak merasakan kegagalan, perlu anak jatuh merasakan sakit karena dari situ mereka bisa belajar dan kemudian menghindari hal itu terjadi lagi. Kegagalan sebetulnya cara dia belajar untuk menjadi lebih baik dikemudian hari,” ungkapnya.

Baca jugaJika Terpilih, Anies: Praktik Korupsi Diberantas, Kebebasan Berpendapat Dijamin

Selain itu, dalam mengasuh anak juga penting menyediakan rumah sebagai tempat yang aman bagi anak-anak, tempat belajar kedisiplinan, belajar tentang batasan, belajar untuk keterlibatan dalam mengambil keputusan, dan diikut sertakan dalam aktivitas di rumah sebagai langakah kecil untuk melatih anak sebelum terjun ke masyarakat luas.

Meski demikian, tambah Fery, mencipatakan generasi unggul tak lepas dari tantangan. Perkembangan zaman dan teknologi yang cepat serta perbedaan generasi dengan sang anak merupakan tantangan orang tua saat ini.

Namun, dirinya meyakini apabila sang ibu adalah sosok yang pembelajar maka tantangan tersebut dapat diatasi.

“Kuncinya seorang ibu harus menjadi pembelajar. Menjadi relevan dengan anak bukan berarti kita menjadi mereka, bukan berarti kita harus secanggih mereka, tetapi kemauan kita belajar mau bersama-sama belajar dengan anak itu bisa membuat komunikasi lebih cair,” imbuhnya. (Ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.