Jangan Asal Install Aplikasi Pinjol, Ada Yang berpotensi Mencurian data

oleh -0 Dilihat
Aplikasi Pinjol berbahaya
Aplikasi Pinjol berbahaya

Jakarta- Aplikasi pinjaman online (Pinjol) menurut data ESET Research, berbahaya atau disebut ‘SpyLoan’ yang angkanya terus meningkat sepanjang tahun 2023.

Aplikasi Pinjol tersebut terdeteksi menawarkan bunga pinjaman tinggi dan berpotensi melakukan pencurian data. Google telah memblokir 17 aplikasi pinjaman online (pinjol) yang berbahaya bagi pengguna.

Korbannya tersebar di banyak negara, seperti Meksiko, India, Indonesia, Thailand, Nigeria, Filipina, Mesir, Vietnam, Singapura, Kolombia, dan Peru.

Aplikasi pinjol berbahaya ini juga meniru nama dan branding dari penyedia layanan pinjaman dan institusi keuangan yang resmi. Bahkan ada satu penyedia layanan pinjol di Kolombia yang memperingatkan pengguna agar tidak tertipu aplikasi abal-abal yang meniru namanya.

Setelah diinstal, aplikasi SpyLoan langsung meminta pengguna memberikan informasi pribadi seperti alamat, informasi kontak, bukti penghasilan, informasi rekening bank, serta foto kartu identitas bagian depan dan belakang.

Peneliti keamanan siber ini juga menyebutkan, perangkat terinfeksi malware ini berisiko daftar kontak, data lokasi, dan pesan teks mereka juga dicuri.

Sepintas, aplikasi ini terlihat sebagai layanan keuangan sah menjanjikan “akses dana cepat dan mudah.” Akan tetapi, malware SpyLoan berkedok aplikasi ini ternyata merugikan pengguna.

Namun, pelaku kejahatan malah menipu korban agar menerima pembayaran berbunga tinggi. Bila tidak bisa membayar, pelaku kejahatan siber mengancam dan memeras korbannya.

“Sejak awal tahun 2023, kami mendeteksi ada 18 aplikasi SpyLoan dan telah memberantas malware tersebut dari Google Play Store.” ujar ESET.

Perlu diketahui, ada beberapa jenis malware yang biasa menyerang perangkat seluler, di antaranya sebagai berikut.

1. Adware
Android malware (ist.)
Malware jenis ini, biasanya membombardir pengguna dengan iklan yang mengganggu dan ini akan menghasilkan pendapatan bagi pembuat malware.

2. Spyware
Seperti namanya, jenis malware ini akan memonitor aktivitas pengguna, melacak riwayat penelusuran, data lokasi, dan informasi pribadi secara diam-diam seperti mata-mata.

3. Ransomware
Ransomware akan mengenkripsi file perangkat dan meminta pembayaran tebusan untuk dekripsi.

4. Trojan
Trojan biasanya menyamar sebagai aplikasi yang sah agar mendapatkan akses ke perangkat. Setelah itu, peretas akan mencuri data pengguna atau memasang malware lainnya.

Malware-malware semacam itu sebenarnya bisa dikenali tanda-tandanya. Misalnya, munculnya iklan-iklan dan pop-up yang tidak diinginkan di smartphone. Terutama saat menjelajah di internet, pengguna biasanya tiba-tiba dialihkan ke situs web asing. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.