Nilai Investasi Industri Makanan di Lampung Capai Rp1,6 Triliun

oleh -0 Dilihat
Nilai Investasi Industri Makanan di Lampung Capai Rp1,6 Triliun
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri saat memberi keterangan.

Bandarlampung- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mencatat nilai investasi industri makanan mencapai Rp1,6 triliun dan menjadi sektor penyumbang realisasi investasi terbesar di Lampung pada triwulan I/2023.

“Sampai triwulan I ini realisasi investasi Lampung telah mencapai 29,48 persen atau bila dikonversi sebanyak Rp3,24 triliun dari target yang ditentukan sebesar Rp11 triliun,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri di Bandarlampung, Sabtu.

Dia menjelaskan bila dilihat secara keseluruhan industri makanan menjadi sektor terbesar penyumbang investasi terbanyak pada triwulan I 2023 dengan nilai Rp1,6 triliun.

“Kontribusi industri makanan pada realisasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp510 miliar, dan untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp1,1 triliun,” katanya.

Ia mengatakan sektor lain penyumbang nilai investasi di Lampung yang cukup tinggi adala tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan dengan nilai total Rp553 miliar, dilanjutkan dengan perdagangan dan reparasi senilai Rp315 miliar, serta pertambangan yang mencapai Rp235 miliar.

“Nilai penanaman modal asing (PMA) secara keseluruhan mencapai Rp1,18 triliun dengan 211 proyek. Dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1.656 orang tenaga kerja Indonesia, dan 10 orang tenaga kerja asing,” ucapnya.

Selanjutnya penanaman modal dalam negeri (PMDN) total berjumlah Rp2,06 triliun dengan 1.118 proyek yang menyerap 929 orang pekerja dalam negeri.

“Negara yang berinvestasi cukup besar di triwulan I ini adalah Malaysia dengan nilai Rp501 miliar. Mereka berinvestasi di sektor pangan, perkebunan, peternakan senilai Rp419 miliar,” ujar dia.

Lalu di sektor industri makanan sebanyak Rp75 miliar di Kabupaten Mesuji dan sektor perdagangan serta reparasi Rp6 miliar yang bertempat di Kota Bandarlampung.

“Diharapkan di triwulan selanjutnya realisasi investasi Lampung terus meningkat, terutama untuk sektor dengan kontribusi terbesar. Dan diharapkan pula akan tumbuh sektor-sektor lain yang menunjang investasi di daerah,” katanya. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.