Waspada LSD, Pemkab Lampung Selatan Perketat Pengawasan Hewan Ternak

oleh -0 Dilihat
Sebanyak 6.300 ekor ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Tanggamus, Lampung, telah mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). (ilustrasi)
Sebanyak 6.300 ekor ternak sapi dan kerbau di Kabupaten Tanggamus, Lampung, telah mendapatkan vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK). (ilustrasi)

Lampungselatan– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan memperketat pengawasan hewan ternak sapi dan kambing menjelang hari raya Idul Adha, menyusul merebaknya kasus penyakit lumpy skin disease (LSD) atau kulit berbenjol di daerah itu.

“Kami dari pihak dinas akan terus memperketat pengawasan terhadap hewan ternak menjelang hari raya Idul Adha,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, Rini Ariasih, di Kalianda, Minggu.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengimbau kepada pemilik hewan ternak untuk selalu menjaga kesehatan sapi dan selalu membersihkan lingkungan kandang.

“Gunakan obat pembasmi lalat atau serangga sejenis untuk meminimalisasi jumlah lalat dan nyamuk di sekitarnya, karena lalat ini menjadi vektor yang ikut menyebarkan penyakit LSD,” kata dia juga.

Sebelumnya Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan, mencatat sebanyak 36 ekor hewan ternak sapi terpapar penyakit LSD atau penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak sapi di daerah ini.

“Sampai saat ini untuk hewan ternak sapi yang terpapar LSD ada 36 ekor dan sudah dilaporkan ke sistem,” kata Rini Ariasih.

Ia menjelaskan bahwa penemuan kasus penyakit LSD pada hewan ternak tersebut berada di empat kecamatan, di Lampung Selatan.

“Penemuan puluhan kasih LSD tersebut berada di Kecamatan Merbau Mataram, Tanjung Bintang, Jati Agung, dan Natar,” kata dia.

Ia pula mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan upaya seperti, edukasi ke peternak dan sosialisasi terkait mengantisipasi merebaknya LSD di Lampung Selatan.

“Edukasi ke peternak dan pelaku usaha, Sosialisasi ke peternak dalam berbagai kesempatan (saat breifing, meeting, rapat-rapat, pertemuan) serta edukasi melalui siaran radio DB FM,” katanya.

Untuk penanganan pertama dalam mengobati hewan yang terjangkit LSD ini, pihaknya telah memberikan suntikan vitamin kekebalan tubuh bagi sapi yang menderita penyakit cacar tersebut.

“Pemberian desinfektan dan penyemprotan ke kandang-kandang ternak dan sudah melakukan Vaksinasi LSD di beberapa titik menyesuaikan alokasi vaksin yang sudah diterima,” ujar dia. (Red DN/ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.