Pada Kamis Dinihari GAK Kembali Erupsi

oleh -0 Dilihat
IMG 20230104 170653 1
Gunung Anak Krakatau, Lampung pada Rabu, 4 Januari 2023 pukul 15:09 WIB kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 3.000 meter di atas puncak (± 3.157 m di atas permukaan laut) (5/1/2023) (Ant)

Diskursus Network – Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa Gunung Anak Krakatau, Lampung, kembali mengalami erupsi pada Kamis (5/1/2023), pukul 00.13 WIB.

Melalui akun Twitter resmi (@PVMBG_), PVMBG memberikan informasi bahwa, tinggi kolom letusan teramati sekitar 750 meter di atas puncak atau sekitar 907 meter di atas permukaan laut. Disebutkan bahwa saat laporan itu dibuat, erupsi masih berlangsung.

Sementara itu, dikutip dari laman MAGMA Indonesia PVMBG, kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah timur laut.

Terkait erupsi tersebut, masyarakat diminta untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.*

Sebelumnya, Gunung Anak Krakatau, Lampung pada Rabu, 4 Januari 2023 pukul 15:09 WIB kembali mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 3.000 meter di atas puncak (± 3.157 m di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65 mm dan durasi sementara ini ± 1 menit 37 detik.

Kepala pos Pengamatan Gunung Api, Gunung Anak Krakatau Desa Hargo Pancuran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan Andi Suwardi saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu, mengatakan kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini berada pada level III.

“Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada Status Level III (Siaga),” kata Andi.

Dia mengimbau untuk masyarakat, pengunjung dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer.

“Masyarakat, pengunjung, wisatawan dan pendaki tidak boleh mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang kepala dusun Pulau Sebesi Riko mengatakan masyarakat Pulau Sebesi resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau.

“Iya mas, kami warga merasa resah atas sering terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau,” kata Riko saat dihubungi di Bandarlampung.

Dia mengatakan warga sekitar masih trauma atas insiden tsunami 2018. “Kalau dibilang trauma pasti trauma mas, karena kan tsunami 2018 lalu akibat longsoran dari Gunung Anak Krakatau itu,” ujarnya.

Aktivitas Gunung Anak Krakatau statusnya masih siaga, sehingga warga sekitar diimbau agar tidak terpengaruh isu hoaks.(Ant/DN)

Baca : Jelang Pemilu 2024, 85 Anggota PPK Lampung Selatan Resmi Dilantik KPU

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.