Media Jepang Dapat Kecaman Dari Korut Tentang Laporan Pasokan Senjata ke Rusia

oleh -0 Dilihat
reuters wagner
Seorang pria berseragam kamuflase berjalan keluar dari PMC Wagner Center, yang merupakan proyek dari pengusaha dan pendiri kelompok militer swasta Wagner Yevgeny Prigozhin, saat pembukaan kantor di Saint Petersburg, Rusia, 4 November 2022.

Diskursus Network – Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengecam pemberitaan media Jepang yang mengatakan bahwa Pyongyang telah memasok senjata ke Rusia, dikutip Antara pada Sabtu (24/12/2022)

Menurut seorang juru bicara Kemlu Korut dalam sebuah keterangan di laman kementerian itu, media Jepang telah membuat laporan palsu dan “pengalih perhatian paling absurd”.

Kemlu Korut mengatakan bahwa “transaksi senjata” itu tidak pernah terjadi.

Disebutkan dalam keterangan itu bahwa komunitas internasional harus fokus pada tindak kejahatan Amerika Serikat yang memasok Ukraina dengan berbagai senjata mematikan ketimbang mendengarkan rumor “transaksi senjata” antara Korut dan Rusia.

“Pada kesempatan ini saya ingin katakan bahwa orang-orang Rusia adalah orang-orang paling berani dengan kemauan dan kemampuan membela keamanan dan integritas teritorial negara mereka tanpa dukungan militer dari pihak lain,” kata juru bicara itu.

Sebelumnya, kantor berita Jepang Kyodo yang mengutip pejabat AS melaporkan bahwa Korut pada November menjual senjata kepada kelompok tentara bayaran Rusia yang terlibat dalam invasi ke Ukraina.

Washington telah mengonfirmasi bahwa Korut mengirimkan “roket dan rudal infanteri” ke Rusia untuk digunakan oleh Grup Wagner, kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, Korea Utara pada November menjual senjata kepada kelompok tentara bayaran Rusia yang terlibat dalam invasi ke Ukraina, kata pejabat  Amerika Serikat pada Kamis (22/12).

Washington telah mengonfirmasi bahwa Korea Utara mengirimkan “roket dan rudal infanteri” ke Rusia untuk digunakan oleh Grup Wagner, kata Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Amerika Serikat menyampaikan tuduhan itu sehari setelah Departemen Perdagangan AS mengungkapkan rencana untuk memberikan sanksi yang lebih keras pada Grup Wagner dan mencapnya sebagai “salah satu organisasi tentara bayaran paling terkenal di dunia”.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby pada Kamis mengkritik Korea Utara dan mencatat bahwa para pejabat Korut sebelumnya telah mengatakan secara terbuka bahwa mereka tidak akan mendukung perang Rusia di Ukraina.

Namun, Washington telah mengonfirmasi bahwa Pyongyang mengirimkan senjata ke Grup Wagner di mana hal itu secara langsung melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, kata Kirby dalam pernyataan terpisah.

Jumlah material yang dikirim Korut ke kelompok itu “tidak akan mengubah dinamika medan perang” di Ukraina, tetapi Washington khawatir Pyongyang berencana mengirimkan lebih banyak peralatan militer, kata para pejabat AS.

Menurut Kirby, Pemerintah AS memperkirakan bahwa Grup Wagner saat ini memiliki 50.000 personel yang dikerahkan di Ukraina, termasuk 10.000 kontraktor dan 40.000 narapidana yang direkrut dari penjara Rusia.

Pernyataan utusan PBB juga menyebutkan pembelian senjata Korea Utara oleh kelompok tersebut berkontribusi pada ketidakstabilan di Semenanjung Korea dengan memberikan dana kepada Pyongyang untuk lebih mengembangkan senjata pemusnah massal dan rudal balistik.

Dugaan penjualan senjata itu muncul saat Korea Utara terus melakukan uji coba rudal balistik, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM), dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak awal tahun 2022 yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Amerika Serikat mengatakan akan membahas soal pasokan senjata Korut ke Grup Wagner dalam sesi Dewan Keamanan PBB pada masa mendatang. (Red, DN)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.