“Hari Batik Nasional” Momentum Perkenalkan Batik Sejak Dini

oleh -0 Dilihat
BATIK
Pelaku UMKM pengrajin batik khas Lampung, Daendra Batik Lampung.

Bandar Lampung – Perajin batik di Kota Bandar Lampung mengatakan bahwa “Hari Batik Nasional” merupakan momentum guna memperkenalkan batik daerah sejak dini kepada anak-anak.

“Banyak cara memperkenalkan batik khususnya batik lokal Lampung kepada masyarakat, salah satu yang kami lakukan dengan menggelar perlombaan membatik bagi anak dan remaja,” kata salah satu anggota Persatuan Perajin dan Pengusaha Batik Lampung ( P3BL)  Anggraini Kumala Sari, di Bandar Lampung, Kamis  (6/10/2022).

Menurutnya, batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia harus dilestarikan agar eksistensinya tetap terjaga dan makin dicintai oleh generasi muda.

“Tentunya keinginan kami akan keberadaan batik Lampung tetap terjaga, baik di tingkat lokal maupun nasional,” kata dia.

Ia pun mengatakan bahwa edukasi dan pemahaman tentang batik harus dilakukan kepada masyarakat luas.

“Yang harus diketahui masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja batik, adalah sesuatu yang proses pembuatan atau pewarnaannya memakai canting dan ditulis atau dicap. jadi kalau memakai printing itu tidak masuk dalam batik atau bisa diartikan kain motif batik,” ujarnya.

Ia mengatakan dalam pagelaran lomba yang dilaksanakan pada 14-16 Oktober 2022 akan terdapat tiga kategori yakni mewarnai batik untuk anak-anak dengan maksimal usia 11 tahun, membatik untuk remaja dengan batas maksimal 20 tahun dan pameran model busana batik Lampung untuk usia 5 hingga 8 tahun.

“Gelaran yang kami buat ini guna memotivasi, memperkenalkan batik pada anak-anak sejak dini dan masyarakat terutama pemuda-pemudi untuk menjadikannya sebagai pakaian sehari-hari serta mencintainya,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan ini pun salah satu upaya melestarikan batik khususnya batik Lampung, serta menanamkan nilai-nilai kesadaran masyarakat untuk mencintai salah satu budaya Indonesia ini.

“Motif dan busana batik saat ini telah jauh berkembang sehingga dapat dipakai kapan pun dan oleh siapapun. Sekarang ini kalau tidak kita siapa lagi yang akan melestarikan batik, kalau kegiatan-kegiatan seperti ini tidak ada mau dibawa budaya kita ke depan,” kata dia.

Sejumlah perajin di provinsi ini menyebutkan batik tulis Lampung dengan pewarna alami dijual dengan harga Rp800.000 hingga Rp5 juta per lembar. Untuk batik cap atau batik tulis pewarna tekstil dipasarkan dengan harga minimal Rp300.000 hingga Rp1 juta rupiah. (Red, DN)

Baca : Hingga Tahun 2024 Pembangunan Infrastruktur Butuh Dana Rp6.445 Triliun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.