BBM Naik, Nelayan Lampung Minta Kuota Solar Diprioritaskan

oleh -0 Dilihat
WhatsApp Image 2022 03 14 at 17.30.48
Sejumlah nelayan menaruh drigen untuk mendapatkan solar khusus untuk kapal nelayan

Bandar Lampung – Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandar Lampung mengharapkan ketersediaan kuota solar bagi nelayan dapat diprioritaskan terjaga setelah adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Mengenai kenaikan harga BBM utamanya solar oleh pemerintah kami nelayan menerima karena sudah jadi kebijakan meski cukup berat untuk nelayan,” ujar Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandar Lampung Kusaeri, di Bandar Lampung, Senin (5/9/2022)

Ia menjelaskan dengan adanya kenaikan BBM salah satunya solar, para nelayan mengharapkan kuota solar bagi nelayan dapat terus dipenuhi dan menjadi prioritas.

“Yang perlu diperhatikan terutama adalah kuota atau volume BBM jenis solar untuk nelayan. Harapannya bisa diprioritaskan dan terus berkesinambungan tetap stabil. Sebab sebelum harga naik kuota fluktuatif,” ucapnya.

Dia mengatakan saat ini kuota BBM jenis solar di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) berkisar delapan kiloliter dengan jumlah kapal nelayan yang ada di Bandarlampung berjumlah 2.000 unit.

“Kapal di pesisir Bandarlampung ini sekitar 2.000 unit dan kuota hanya 8 kiloliter kalau bisa ditambah menjadi 12 kiloliter sehingga saat kapal nelayan mengisi tidak perlu mengantre panjang,” tambahnya.

Menurut dia, dengan terus tersedianya dan terjaganya kuota solar untuk nelayan dapat sedikit membantu nelayan agar dapat terus produktif.

“Nelayan ini bergantung dengan solar untuk melaut, dan mencari nafkah. Jadi sebagai warga negara kami menerima kebijakan tersebut tapi dengan catatan kuota atau volume solar nelayan ini bisa ditambah dan benar-benar tepat sasaran ke nelayan,” katanya lagi.

Sebelumnya Pemerintah telah melakukan penyesuaian harga BBM subsidi pada Sabtu (3/9) seperti Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter.

Lalu untuk solar dari Rp5.150 rupiah per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menyesuaikan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter. (Red, DN)

Baca : Diduga Sakit Hati, Oknum Provos Tembak Bhabinkamtibmas Hingga Tewas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.