dr Aditya : Perketat Prokes Anak Cegah Penularan “Hepatitis Misterius”

oleh -9 Dilihat
photo6334472503107366914
Dewan Pembina Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M Biomed

Bandar Lampung – Dewan Pembina Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandar Lampung, dr Aditya M Biomed mengatakan baru-baru ini memang sedang ada penyakit hepatitis misterius yang umunya menyerang anak usia 12 hingga 1 satu tahun.

“Indonesia mulai melaporkan kasus pertama diduga hepatitis misterius awal Mei 2022, dengan pasien anak di DKI Jakarta. Tapi yang paling rentan terjangkit itu anak usia 6-1 tahun,” ungkap dr. Aditya saat ditemui diruang kerjanya pada Kamis (12/5/2022).

Orang tua diungkapkannya harus lebih memperketat makan dan minuman, sebab ada dugaan bahwa hepatitis ini masuk melalui makanan atau pun minuman terutama yang dijajakan di sekolah atau pun lingkungan rumahnya.

Dia mengatakan, anak-anak di sekolah paling sulit di kontrol perihal makanan dan minuman, itu hal yang paling terpenting untuk dijaga serta diingatkan. Protokol kesesahatan (prokes) harus lebih diperketat, setiap ingin makan selalu ajak anak untuk mencuci tangan dan cegah anak memakan makanan yang sudah dicicipi orang lain.

Lalu, hal utama ialah gizi anak apakah sudah tercukupi serta vaksin untuk hepatitis B apakah sudah dilakukan oleh orang tua sebagai bentuk pencegahan.

“Untuk ciri-ciri hepatitis ini, badan hagat, mual, mata menguning dan tai anak berwarna hitam. Disarankan jika anak sudah mulai panas, harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit terdekat agar cepat di tangani,” tegas dia.

Dari hasil laboratorium pasien, belum ada indikasi hepatitis A, B, C, D atau E. Namun untuk anak yang terjangkit masuk dalam klasifikasi pending lantaran perlu melakukan analisis lebih lanjut sebagai konfirmasi.

“Kota Bandar Lampung sampai dengan saat ini kasusnya masih nihil dan harus terus seperti ini, salah satunya dengan menjaga prokes,” kata dia.

Perlu diketahui, dari data Kementerian Kesehatan RI, kepastian meninggalnya bayi asal Sumbar terkait hepatitis misterius masih memerlukan tes laboratorium lanjutan dengan setiap jenis hepatitis.

Sampai saat ini ada lima kasus yang meninggal, termasuk di Sumatera Barat. Tiga gejala berikut paling banyak ditemukan pada pasien Indonesia diduga hepatitis misterius ialah mual, diare, dan muntah. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.