BRGM : Strategi Rehabilitasi Mangrove Untuk Sejahterakan Masyarakat

oleh -4 Dilihat
Mangrove1
Mongabay kawasan ekowisata Hutan Mangrove Petengoran, Desa Gebang, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung

Jakarta – Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono mengatakan menjalankan empat strategi untuk pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove salah satunya dengan memanfaatkan kegiatan rehabilitasi sebagai bagian upaya menyejahterakan masyarakat sekitar.

“Untuk melaksanakan percepatan rehabilitasi mangrove tersebut BRGM ada empat strategi yang akan kita gunakan untuk pelaksanaan percepatan rehabilitasi mangrove. Yang pertama rehabilitasi mangrove sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ujar Kepala BRGM Hartono dalam acara Workshop Nasional Pencepatan Rehabilitasi Mangrove di Jakarta, Kamis (20/1/2022)

Hartono menjelaskan sejak awal rencana percepatan rehabilitasi mangrove oleh BRGM, yang ditargetkan dilakukan di lahan seluas sekitar 600.000 hektare, ke depannya akan menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat sekitar kawasan.

Pemanfaatan dapat dilakukan baik secara langsung dengan pengolahan buah atau melalui kegiatan ekowisata.

Strategi kedua adalah berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lain di sekitar ekosistem mangrove demi mencapai keberlanjutan dalam pengelolaan.

Pengelolaan mangrove juga akan dilakukan sebagai bagian dari mitigasi perubahan iklim, sebagai strategi ketiga. Hal itu mengingat ekosistem tersebut dapat menyimpan karbon hingga tiga sampai lima kali lipat lebih besar dari pada tanah mineral.

Hal itu terkait juga dengan target penyerapan bersih atau net sink karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain (Forestry and other Land Use/FoLU) pada 2030.

“Pemerintah bertekad untuk mewujudkan FoLU Net Sink tahun 2030 dan mangrove saya kira menjadi bagian penting dari upaya untuk sampai pada cita-cita FoLU Net Sink itu. Yang tentunya dengan mengurangi deforestasi mangrove dan mempercepat rehabilitasi mangrove pada kawasan yang terdegradasi,” tegas Hartono.

Strategi keempat adalah menggunakan berbagai skema pembiayaan. Selain APBN atau APBD terdapat potensi pendanaan dengan hibah atau pinjaman, investasi, kewajiban rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) untuk pemegang izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) serta CSR.

BRGM memiliki target untuk melakukan rehabilitasi mangrove di kawasan seluas 600.000 hektare sampai 2024. Pada 2021, pihaknya telah melakukan penanaman di lahan 34.911 hektare dari target 33.000 hektare untuk tahun itu. (Res/DN)

Baca : Masyarakat Diminta Tenang, Harga Minyak Goreng Berlaku Enam Bulan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.