Akibat “Panic Buying”, Minimarket Mulai Kehabisan Stok Minyak Goreng

oleh -4 Dilihat
WhatsApp Image 2022 01 20 at 10.41.53
Pegawai minimarket menunjukan rak penjualan minyak goreng yang sudah habis hintungan menit

Bandar Lampung – Fenomena panic buying terjadi di Kota Bandar Lampung, minimarket Alfamart dan Indomaret mulai kehabisan stok minyak goreng karena masyarakat membeli dengan jumlah banyak.

Pemerintah telah menetapkan harga minyak goreng Rp14.000 per liter, untuk yang dua liter Rp28.000. Akibat harga yang rendah dibandingkan beberapa hari lalu yang mencapai Rp19.000 per liter, hingga membuat masyarakat membeli secara banyak.

“Sejak pengumuman dari pemerintah kemarin minyak goreng diborong habis, bahkan sekarang ini kami sudah kehabisan stok,” kata Ivan pegawai Alfamart di Kecamatan Telukbetung Barat, pada Kamis (20/1/2022).

Untuk antisipasi pembelian dengan jumlah banyak, pihaknya memberlakukan pembatasan pembelian agar seluruh masyarakat yang ingin membeli kebagian.

“Diharapkan ada penambahan stok karena permintaan minyak goreng sedang tinggi,” ungkapnya,

Warga Tanjungkarang, Melin mengatakan, dirinya sengaja datang ke toko ritel untuk membeli minyak goreng karena jauh lebih murah ketimbang di pasar tradisional yang masih dijual dengan harga Rp19.000/liter.

“Ya, minyak goreng mahal. Ibu-ibu pasti cari yang murah, lumayan di sini harga minyak Rp14.000/liter,” katanya.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menegaskan, pemerintah terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dengan harga terjangkau. Terkait tingginya harga minyak goreng, Pemerintah menetapkan kebijakan satu harga minyak goreng dengan harga setara Rp14.000/liter.

“Ritel modern akan menyediakan minyak goreng dengan harga Rp14.000/liter yang dimulai pada hari Rabu, 19 Januari 2022, pukul 00.01 waktu setempat, dan kepada masyarakat diharapkan tidak memborong (panic buying) karena stok minyak goreng dalam jumlah yang sangat cukup,” ujar Mendag Lutfi.

Pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), telah menyiapkan dana sebesar Rp7,6 triliun yang akan digunakan untuk membiayai penyediaan minyak goreng kemasan bagi masyarakat sebesar 250 juta liter per bulan atau 1,5 miliar liter selama enam bulan.

Kebijakan ini, kata Mendag, telah disosialisasikan kepada semua produsen minyak goreng dan ritel modern, dan pada prinsipnya baik produsen maupun ritel modern mendukung kebijakan pemerintah untuk menstabilkan harga minyak goreng. Sampai dengan saat ini, sebanyak 34 produsen minyak goreng telah menyampaikan komitmennya untuk berpartisipasi dalam penyediaan minyak goreng kemasan dengan satu harga bagi masyarakat. (Red/DN)

Baca : Cegah Penyebaran Varian Omicron, ASN Bandar Lampung Dilarang Berpergian

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.