Nenek Asal Tuban Tanpa Visa Haji Dirawat di Kantor PPIH Madinah

oleh -0 Dilihat
nenek
Kepala Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ali Machzumi Saat Memberikan Pengarahan Pada Kepada Petugas. (MCH 2024)

Madinah – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Madinah menghadapi tantangan khusus dengan menangani kasus nenek sepuh yang ditinggalkan tanpa identitas dan visa haji. Cerita ini berawal ketika seorang nenek asal Tuban ditemukan terlantar dan kemudian dibawa oleh seorang warga lokal ke Kantor PPIH Arab Saudi daker Madinah pada hari Sabtu, (25/05/2024).

Ketika ditemukan, nenek tersebut tampak kelelahan dan hampir tanpa dokumen identitas, membuat identifikasinya menjadi sulit. Berdasarkan investigasi oleh PPIH, nenek itu diketahui bernama Jamik, berasal dari Kabupaten Tuban, dan bukan merupakan bagian dari jemaah haji reguler yang tercatat di Kementerian Agama RI.

“Saya terkejut saat mendengar ada warga kami di sini tanpa dokumen yang lengkap. Kami segera melakukan pengecekan dan menemukan bahwa Ibu Jamik bukan jemaah haji resmi tahun ini,” ungkap Ahmad Hanafi, Kasi Perlindungan Jamaah PPIH Arab Saudi.

Baca juga: Witan Sulaeman Antusias Jalani Ibadah Haji dan Dukung Timnas Indonesia

Dugaan sementara, Jamik mungkin adalah bagian dari rombongan yang menggunakan visa non-haji, yang membuatnya tidak terdaftar sebagai jemaah haji resmi. Kejadian ini memicu pertanyaan tentang bagaimana Jamik bisa terpisah dari kelompoknya dan berakhir tanpa pengawasan di area Masjid Nabawi.

PPIH kemudian merawat Jamik di kantor daker sementara menunggu pihak keluarga atau rombongan yang bertanggung jawab datang untuk menjemput. Setelah informasi tentang kondisi Jamik menyebar, keluarganya segera datang untuk membawanya pulang.

Ali Machzumi, Kepala PPIH Arab Saudi Daker Madinah, mengungkapkan, “Meskipun Ibu Jamik bukan bagian dari jemaah haji resmi, kami tetap memberikan bantuan yang dibutuhkan. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai representasi dari Indonesia, untuk membantu setiap warganya, terutama dalam kondisi seperti ini.”

Keluarga Jamik menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada petugas PPIH yang telah membantu menemukan dan memulihkan nenek mereka ke dalam rombongan. Insiden ini menyoroti pentingnya pemantauan dan pengawasan terhadap semua individu yang melakukan ibadah haji, terutama mereka yang berpotensi rentan.(Nurhaeni Amir/ MCH 2024)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.