Intimidasi pada People’s Water Forum di Bali Dikecam Anggota DPR RI, Taufik Basari

oleh -0 Dilihat
tobas
Anggota komisi III DPR-RI, Taufik Basari mengecam intimidasi terhadap forum internasional di Bali. (DN)

Jakarta – Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari atau akrab disapa Tobas, mengecam tindakan intimidasi dan pembubaran paksa yang dialami peserta People’s Water Forum (PWF) 2024 oleh kelompok Patriot Garuda Nusantara (PGN) di Bali. PWF, yang merupakan forum global untuk advokasi keadilan air, menghadapi rintangan saat menyuarakan isu privatisasi air dan advokasi pengelolaan air untuk kesejahteraan umum.

Tobas mendesak kepolisian untuk memastikan keamanan dan perlindungan bagi semua peserta forum yang secara damai menggunakan hak mereka untuk berkumpul dan berbicara.

“Kegiatan seperti PWF sangat penting untuk demokrasi kita dan harus dilindungi,” ujar Tobas.

Baca juga: Tobas: Pembahasan RUU DKJ Masih Bersifat Sementara

Tobas juga mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa tidak ada gangguan terhadap kegiatan masyarakat sipil, menekankan bahwa kebebasan untuk berkumpul dan berpendapat adalah pilar utama dari negara demokratis.

Kejadian ini termasuk penghadangan terhadap I Dewa Gede Palguna, Mantan Hakim MK yang dijadwalkan sebagai pembicara di PWF. Menurut Tobas yang sedang merampungkan gelar Doktor Hukum di Universitas Padjadjaran ini insiden tersebut mencoreng reputasi Indonesia di kancah internasional, terutama karena bersamaan dengan KTT World Water Forum yang juga berlangsung di Bali.

“Dengan kejadian ini, Indonesia seharusnya menunjukkan bahwa ia adalah negara hukum yang menghormati dan melindungi hak-hak warga negaranya, bukan dengan menghalangi diskusi dan menyampaikan pendapat,” tegas Tobas.

Baca juga: 2.466 Personel Korlantas Polri Dikirim Ke Bali Ikut Amankan World Water Forum

Kegiatan People’s Water Forum/PWF mengalami serangkaian insiden kekerasan dan intimidasi oleh kelompok yang dikenal sebagai Patriot Garuda Nusantara (PGN) selama kegiatan konferensi yang diadakan di Bali pada tanggal 20 Mei 2024. Kejadian ini bertepatan dengan pembukaan World Water Forum yang berlangsung di Nusa Dua, Bali.

Insiden ini terjadi setelah koordinator PWF, Muhammad Reza, melaporkan serentetan tindakan intimidasi yang telah dimulai sejak awal April. Massa dari PGN terlibat dalam tindakan yang mengganggu, termasuk mengancam kegiatan diskusi publik yang dijadwalkan membahas masalah pengelolaan dan konflik air global. Awalnya, diskusi direncanakan di kampus ISI Denpasar namun karena tekanan, tempatnya terpaksa dipindahkan ke hotel kecil di Denpasar.

Situasi memuncak saat jumpa pers diadakan dengan kehadiran media dan akademisi dari berbagai negara yang mengikuti acara secara daring. Sekitar pukul 16.30 WITA, puluhan anggota PGN mendobrak masuk, merampas spanduk dan secara agresif menuntut agar acara dihentikan. Mereka juga secara verbal mengancam para peserta dan menimbulkan kepanikan di kalangan peserta yang hadir secara virtual. Beberapa aktivis perempuan berteriak meminta massa agar tidak menyentuh mereka, menciptakan suasana yang tegang dan menakutkan bagi semua yang hadir.(DN)

Baca informasi menarik lainnya di Google Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.