Jakarta – Sejumlah remaja telah dibawa ke kantor polisi untuk tindakan lebih lanjut setelah mereka terlibat dalam konvoi yang mengaku sebagai kegiatan berbagi Takjil di wilayah Jakarta Pusat. Irjen Karyoto dari Kapolda Metro Jaya berinisiatif langsung untuk memeriksa kegiatan tersebut di Bundaran HI pada hari Rabu.
Dalam inspeksi yang dilakukan Irjen Karyoto, para remaja ditemukan berkumpul di dekat Pospol Thamrin dan terlihat berinteraksi dengan petugas yang berdialog dengan mereka.
Kegiatan konvoi yang dilakukan oleh remaja-remaja ini dilihat oleh pihak kepolisian sebagai tindakan yang dapat menyebabkan keributan dan mengganggu ketertiban umum. Sebagai hasil dari tindakan kepolisian, sekitar 140 remaja telah diamankan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa remaja-remaja tersebut dibawa dari empat lokasi yang sering menjadi pusat kegiatan keributan. Lokasi tersebut antara lain flyover Roxy di Sawah Besar, lampu merah Carolus di Senen, Bundaran HI di Menteng, dan Jalan HBR Motik di Kemayoran.
Baca juga: Pelaku Tawuran yang Menewaskan Alumni Ditangkap
Menurut Kapolres, “Hari ini kami berhasil mengamankan sejumlah remaja yang melakukan konvoi dengan alasan berbagi Takjil. Aksi mereka sering kali menimbulkan kerusuhan dan kekacauan di jalanan, membahayakan baik pengguna jalan lain maupun penduduk setempat.”
Selain itu, polisi juga mengamankan sejumlah motor yang tidak memiliki dokumen kendaraan yang lengkap, berbagai alat peledak, dan bendera yang digunakan selama konvoi. Dalam pemeriksaan yang dilakukan, ditemukan dua remaja yang positif menggunakan sabu, dengan tes urine menunjukkan keberadaan metamfetamin.
Kombes Susatyo menegaskan, “Kami menemukan dua remaja yang tes urinenya positif, masing-masing berinisial DA berumur 16 tahun dan MAK berumur 22 tahun, yang diduga telah menggunakan sabu.” (DN-P)
Baca informasi menarik lainnya di Google Berita
