Perludem: Pemilu 2024, Jumlah Keterwakilan Perempuan Di DPR Meningkat Jadi 22,1 Persen 

oleh -0 Dilihat
Direktur Perludem Khairunnisa Nur Agustyati

Jakarta- Perkumpulan untuk Pemilu dan demokrasi (Perludem), menyebut hasil Pemilu DPR 2024 diproyeksikan meningkatkan angka keterwakilan perempuan menjadi 22,1% atau 128 kursi dari 580 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Berdasarkan data Perludem, angka tersebutebih tinggi 1,6% dibandingkan Pemilu 2019, dengan keterwakilan perempuan 20,5% (118/575).

Direktur Eksekutif Perludem, Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, hasil Pemilu DPR 2024 menjadi capaian keterwakilan perempuan tertinggi sepanjang sejarah Pemilu Indonesia.

“Kita coba melihat potret keterpilihan perempuan pada Pemilu 2024. Sebelumnya, trennya meningkat dan pada 2019 lalu, angkanya 20,5%. Ini tentu sangat banyak faktornya. Di antaranya persaingan ketat antar caleg di dapil dan terkadang pengawalan suara di TPS,” kata Khoirunnisa Nur Agustyati di Jakarta, pada Jum’at (29/03/2024).

Menurutnya, ketangguhan para perempuan calon legislatif (Caleg) diyakini menjadi sebab peningkatan persentase keterwakilan perempuan di DPR.

“Sebab hampir semua partai politik peserta Pemilu 2024, tidak menjamin pencalonan 30% keterwakilan perempuan di tiap daerah pemilihan,” ungkapnya.

Sementara itu Peneliti Perludem, Heroik Mutaqin Pratama mengatakan, ketentuan pembulatan ke bawah persentase pencalonan perempuan dalam Peraturan KPU 10/2023 berdampak pada tidak terpenuhinya jumlah minimal perempuan 30% di dapil beralokasi kursi 4, 7, 8, dan 11.

Heroik menyebut, Pemilu 2024 merupakan Pemilu serentak yang fokus perhatiannya kepada para lelaki calon dalam Pemilu Presiden, bukan pemilu legislatif.

“Andai saja KPU bisa memastikan minimal 30% keterwakilan perempuan dalam pencalonan di setiap dapil, angka keterwakilan perempuan terpilih di DPR bisa lebih meningkat lagi,” kata Heroik.

Menurutnya, capaian 22,1% keterwakilan perempuan di DPR itu berasal dari sejumlah daerah pemilihan dengan total 84 daerah pemilihan.

“Misal, ada 20 daerah pemilihan yang persentase keterpilihan perempuannya 30-50%. Lalu, ada lima daerah pemilihan yang persentase keterpilihan perempuanya di atas 50%. Bahkan satu daerah pemilihan Bengkulu, persentase keterpilihan perempuannya mencapai 100%. Tapi, masih ada 16 daerah pemilihan yang tidak punya perempuan caleg yang terpilih masuk DPR,” jelasnya.

Secara umum, lanjut Heroik, mayoritas caleg terpilih merupakan caleg nomor urut 1. Total, ada 64% caleg terpilih merupakan caleg bernomor urut 1.

“Data yang Perludem olah tersebut berdasarkan formulir rekapitulasi perolehan suara Model D Hasil Prov-DPR Komisi Pemilihan Umum melalui website SIREKAP. Perludem pun melakukan pengecekan ulang sesuai dengan Keputusan KPU No. 360 tentang Penetapan Hasil Pemilu,” terangnya.

“Konversi suara ke kursi dilakukan dengan metode Sainte Lague. Perolehan suara partai, dibagi dengan angka-angka ganjil 1, 3, 5, 7, dan seterusnya. Lalu, penentuan calon terpilih berdasarkan suara terbanyak dengan melihat perolehan suara tiap calon anggota DPR,” sambungnya.

Lebih lanjut, Heroik mengungkapkan, capaian 22,1% (128/580) keterwakilan perempuan DPR hasil Pemilu 2024, ada kemungkinan masih bisa berubah.

“Ini mengingat masih ada tahapan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPu) di Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan dari peradilan hasil Pemilu ini bisa mengubah perolehan kursi partai atau keterpilihan caleg,” ungkapnya. (Ilham)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.