Petugas Haji Mulai Divaksin Meningitis, Ini Manfaatnya Untuk Kesehatan

oleh -0 Dilihat
Petugas Haji Mulai Divaksin Meningitis
Petugas Haji divaksin meningitis di Asrama Haji Pondok Gede (25/03/2024). Foto: MCH

Jakarta- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah mulai menjalani vaksin meningitis di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, pada Senin sore (25/3/2024). Vaksin ini diwajibkan bagi petugas maupun calon jemaah haji yang akan berangkat ke tanah suci Mekkah.

Kesehatan dan keamanan jemaah haji adalah prioritas utama bagi pemerintah Arab Saudi dan otoritas terkait. Meningitis dapat menyebabkan penyakit yang serius dan bahkan berakibat fatal jika tidak diobati dengan cepat.

Dengan mewajibkan vaksin meningitis, pemerintah Arab Saudi dapat memastikan bahwa jemaah haji memiliki perlindungan yang cukup terhadap penyakit ini selama perjalanan mereka ke tanah suci dan selama menjalankan ibadah haji. Hal ini juga membantu memastikan bahwa fasilitas kesehatan di sekitar tempat-tempat suci tidak terbebani dengan penanganan kasus-kasus meningitis yang dapat dicegah.

Vaksin meningitis adalah vaksin yang dirancang untuk mencegah infeksi bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit meningitis. Meningitis adalah kondisi medis yang ditandai dengan peradangan pada membran pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang disebut selaput otak atau meninges.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, jamur, atau parasit. Dalam kasus vaksin meningitis, biasanya ditujukan untuk mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis, yang merupakan penyebab umum meningitis bakterial pada manusia.

Baca juga: Mengenal E-Penkin, Aplikasi Berbasis Digital Untuk Laporan Kinerja Petugas Haji

Neisseria Meningitidis dan Meningitis Bakterial

Neisseria meningitidis, juga dikenal sebagai bakteri meningokokus, merupakan salah satu penyebab utama meningitis bakterial pada manusia. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi serius dan berpotensi fatal, terutama pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Meningitis bakterial sering kali berkembang dengan cepat dan dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi, sakit kepala parah, kekakuan leher, muntah, ruam kulit, dan gangguan kesadaran. Jika tidak diobati dengan cepat, infeksi meningokokus dapat mengakibatkan komplikasi serius, termasuk kerusakan otak, gangguan saraf permanen, kegagalan organ, atau kematian.

Vaksin meningitis memiliki peran krusial dalam pencegahan penyakit meningokokus. Dengan memberikan vaksin kepada individu yang rentan, seperti anak-anak dan remaja, dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap bakteri Neisseria meningitidis, sehingga mengurangi risiko infeksi dan penyebaran penyakit.

Baca juga: Kemenag RI: Seragam Petugas Haji Jadi Identitas Utama di Tanah Suci

Jenis Vaksin Meningitis

Ada beberapa jenis vaksin meningitis yang tersedia, yang dapat memberikan perlindungan terhadap berbagai serogrup bakteri Neisseria meningitidis yang berbeda. Serogrup adalah cara untuk mengklasifikasikan bakteri berdasarkan struktur antigenik pada permukaannya. Vaksin meningitis yang paling umum termasuk:

1. Vaksin Polisakarida
Vaksin ini melindungi terhadap beberapa serogrup utama bakteri Neisseria meningitidis, termasuk A, C, W, Y. Namun, vaksin polisakarida memiliki beberapa keterbatasan, termasuk kurangnya respons imun yang kuat pada anak-anak di bawah usia dua tahun dan kekurangan kekebalan jangka panjang.

2. Vaksin Konjugat
Vaksin ini merupakan pengembangan terbaru dalam pencegahan meningitis. Mereka menggabungkan polisakarida dari bakteri Neisseria meningitidis dengan protein pembawa, yang dapat meningkatkan respons imun dan memberikan perlindungan yang lebih baik, terutama pada anak-anak dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang rentan.

Vaksin meningitis menjadi salah satu vaksin yang wajib bagi calon jemaah haji sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit dan menjaga kesehatan serta keamanan jemaah haji. Keputusan ini sejalan dengan ketentuan kesehatan internasional dan merupakan langkah preventif yang penting dalam mengurangi risiko penyebaran penyakit menular selama musim haji. (Neni/MCH 2024)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.