101 Hari Perang Israel-Hamas, Kondisi Warga Palestina Semakin Kritis

oleh -0 Dilihat
perang
sumber: VOA

Jakarta – Badan dunia di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), World Food Programme (WFP) bersama World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) kembali menyuarakan keprihatinan atas bantuan yang masuk ke Gaza. Mereka menilai perlu dibuka rute masuk yang baru, lebih banyak truk yang diizinkan masuk setiap hari dan lebih luas izin yang diberikan kepada para pekerja bantuan untuk bergerak. Mereka juga menyerukan agar warga yang mencari bantuan diperkenankan bergerak dengan aman.

Meskipun para kepala badan dunia di PBB itu tidak secara langsung menuding Israel, mereka mengatakan pengiriman bantuan terhambat oleh terlalu sedikitnya pintu perbatasan yang dibuka, lambatnya proses pemeriksaan truk dan barang yang diizinkan masuk ke Gaza, dan terus berlanjutnya pertempuran di seluruh wilayah di mana Israel memainkan peran besar.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, pada hari Senin mengatakan jumlah korban tewas di Gaza mencapai sedikitnya 24.100 orang. Sementara 60.834 lainnya luka-luka.

“Sudah 100 hari berlalu sejak para pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel, yang menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menculik sekitar 240 orang lainnya. Dari jumlah itu sedikitnya 105 sandera telah dibebaskan, tetapi banyak lainnya yang masih ditawan,” kata Kementerian Kesehatan di Gaza.

Operasi militer dari darat dan udara yang dilakukan Israel di Gaza bertujuan untuk menghancurkan kelompok militan itu. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, wilayah yang dikelola oleh Hamas, mengatakan hingga hari Minggu (14/01/2024) sedikitnya 24.000 warga Palestina meninggal, sebagian besar adalah perempuan dan anak2. Lebih dari 85% warga Gaza yang berjumlah 2,3 juta jiwa itu telah mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Baca juga: Menanti Keputusan Gugatan Afsel di ICJ Terhadap Tindakan Genosida Israel

Iran Peringatkan AS dan Inggris

Iran memperingatkan AS dan Inggris agar tidak melanjutkan serangan terhadap Houthi yang didukung Iran di Yaman, dan menyerukan agar segera menghentikan serangannya.

“Kami memperingatkan Amerika dan Inggris agar segera menghentikan perang melawan Yaman,” kata Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di Teheran pada hari Senin (15/01/2024), saat konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar yang sedang berkunjung ke Iran seperti dilansir dari VOA.

“Kami memperingatkan Amerika dan rezim Israel untuk menghentikan perang dan genosida terhadap Gaza,” tambahnya.

Jaishankar menyatakan keprihatinannya atas keselamatan pelayaran komersial di Laut Merah, dengan mengatakan, “Kami bahkan telah melihat beberapa serangan di sekitar India.”

Dia menambahkan bahwa hal ini merupakan masalah yang sangat memprihatinkan komunitas internasional dan berpengaruh langsung terhadap kepentingan energi dan ekonomi India.

AS dan Inggris telah melancarkan serangan balasan terhadap kelompok Houthi setelah para militan tersebut melakukan serangkaian serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah selama perang Israel-Hamas, serangan yang mengancam akan memperluas konflik tersebut menjadi konflik regional.

Sejak November, para pemberontak telah berulang kali menargetkan kapal-kapal di Laut Merah, dengan mengatakan bahwa mereka membalas serangan Israel di Gaza terhadap Hamas.

Namun mereka sering menargetkan kapal-kapal yang tidak memiliki hubungan langsung atau tidak jelas dengan Israel, sehingga membahayakan pelayaran di rute penting perdagangan global. Serangan hari pertama yang dipimpin AS pada hari Jumat menghantam 28 lokasi dan menyerang lebih dari 60 sasaran dengan rudal jelajah dan bom yang diluncurkan oleh jet tempur, kapal perang, dan kapal selam.

Lokasi yang diserang termasuk gudang-gudang senjata, radar, dan pusat komando, termasuk di daerah pegunungan terpencil, kata AS.

Pada hari Senin, tembakan rudal menghantam sebuah kapal di lepas pantai Yaman di Teluk Aden, kurang dari sehari setelah Houthi menembakkan rudal jelajah anti-kapal ke arah kapal perusak Amerika di Laut Merah, kata para pejabat. (DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.