Nasib Atlet Indonesia yang Memprihatinkan, Dulu Sempat Berjaya Kini Merana

oleh -0 Dilihat
Nasib Atlet Indonesia yang Memprihatinkan
Foto: Ilustrasi Canva

Jakarta- Sejatinya olahragawan hampir sama dengan seorang pahlawan yang berjuang demi bangsanya. Dengan kegigihan luar biasa, mereka bisa membawa nama bangsa dan negara di pentas dunia. Namun, kini sudah banyak nasib atlet indonesia yang memprihatinkan.

Menyoal nasib atlet, beberapa di antaranya yang hidup menderita karena mengalami kesulitan ekonomi. Selain itu, ada pula yang tidak memiliki biaya sama sekali untuk karirnya dan terkena sakit cukup parah. Hal ini membuat mereka tak bisa melanjutkan perjuangan dan mencari pundi-pundi rupiah.

8 Nasib Atlet Indonesia yang Memprihatinkan

Menjadi juara dunia hingga mendapat gelar ternyata tidak memberikan masa depan menjanjikan untuk mantan atlet. Mirisnya, banyak diantara mereka yang kini harus membanting tulang untuk bertahan hidup. Bila sudah penasaran, berikut ini adalah nasib atlet Indonesia yang memprihatinkan!

1. Anang Ma’ruf (Atlet Sepak Bola)

Anang Ma’ruf
Foto: Bola.net

Memotret nasib Atlet sepak bola yang memiliki segudang prestasi pada masanya adalah Anang Ma’ruf. Sosok atlet ini sempat ikut serta dalam program Baretti dan Primavera mulai tahun 1993 hingga 1994. Saat mengikuti program Primavera di Italia, dia sukses mengangkat prestasi sepak bola tanah air. Adapun untuk jebolannya, yaitu Kurniawan Dwi Yulianto sempat berlaga bersama Sampdoria pada Serie A.

Selama menjadi bagian Timnas, Anang telah menyumbang sebuah medali perak dari ASIAN Games pada tahun 1997. Lalu pada ASIAN Games 1997 mempersembahkan sebuah medali perunggu. Namun, kehidupan mantan atlet sepak bola tersebut sudah menjadi sangat memilukan. Kini, nasib atlet ini setelah pensiun menjadi kesulitan ekonomi hingga bekerja sebagai driver ojek online.

2. Katarina Nesimmnasi (Atlet Lari Putri)

Katarina Nesimmnasi
Foto: Katarina Nesimmnasi (tengah, menggendong balita). Sumber: Expo NTT

Nasib atlet Katarina Nesimnas cukup miris, padahal dulunya sempat mengharumkan nama Indonesia dalam level Internasional. Sekarang ini namanya semakin tenggelam sehingga hampir tidak diingat kembali.Diketahui Katarina dan rekannya bernama Welmince Sonbai sempat mewakili Indonesia dalam lomba atletik cabang lari. Lomba di kelas Internasional ini berada di 4 negara berbeda seperti Thailand, Filipina, Hongkong dan Malaysia.

Katarina pernah meraih juara 1 dalam kejuaraan atletik di negara Hongkong, juara 2 di Filipina, juara 6 di Malaysia, dan juara 2 di Thailand. Namun siapa sangka, kehidupannya berubah secara drastis di masa tuanya. Awal mula nasib atlet Indonesia yang memprihatinkan ini karena kesulitan ekonomi melanda. Katrina harus bekerja keras membanting tulang untuk dirinya sendiri dan keluarganya. Di kampung halamannya, dia menempati rumah kayu yang sangat sederhana.

3. Abdul Razak (Atlet Dayung)

Abdul Razak (Atlet Dayung)
Foto: UrbanAsia.com

Mantan atlet Dayung bernama Abdul Razak juga pernah mengharumkan nama Indonesia dalam level Internasional. Abdul Razak merupakan seorang atlet dayung yang berhasil mengantongi 48 medali dikancah nasional sampai Internasional. 48 medali tersebut berupa 8 medali perunggu, 36 medali emas, dan 4 medali perak. Nasib atlet Indonesia yang memprihatinkan ini berubah menjadi seorang nelayan demi memenuhi kebutuhan hidup.

Meskipun begitu, dia masih aktif untuk melatih putra-putri di daerah asalnya menjadi atlet dayung. Semua itu dilakukan tanpa campur tangan orang lain karena memanfaatkan dana pribadinya.

4. Amin Ikhsan (Atlet Senam)

Amin Ikhsan
Foto: Pikiran-Rakyat.com

Amin Ikhsan yang merupakan mantan atlet pesenam nasional juga harus mengalami kesulitan hidup. Nasibnya kian memilukan setelah rumahnya di kawasan Kebonwaru digusur secara paksa oleh Pemkot Bandung.

Sosoknya dikenal ketika menduduki urutan ke 7 dalam kejuaraan dunia yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada tahun 2003. Saking memilukan, dia harus menjual berbagai barang dari sisa rumah yang telah dihancurkan.

5. Alexander Pulalo (Atlet Sepak Bola)

Alexander Pulalo
Foto: Validnews

Nasib atlet Indonesia yang memprihatinkan selanjutnya adalah Alexander Pulalo. Mantan pemain sepak bola ini sempat diposisikan sebagai kiri yang cukup tangguh di Indonesia. Bahkan, dia dulunya pernah memasuki masa kejayaan ketika bersama dengan Arema FC.

Namanya sudah malang-melintang dalam dunia sepak bola pada tahun 1993 sampai 2011. Tercatat pernah bergabung dalam 8 klub seperti Pelita Bakrie, Semen Padang, PSIS Semarang, PSM Makassar, Persib Bandung, Persija Jakarta, Mitra Kukar dan Arema Malang.

Setelah pensiun, kehidupan sang legenda kini sudah menjadi cukup memprihatinkan. Dia pernah bekerja sebagai seorang sopir di perusahaan broadcasting sejak tahun 2012 sampai 2016.

Selama menjadi sopir, gaji yang didapatkan tentu sangat pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan itu memang sengaja diambil karena memang tidak ada pilihan lain akibat terhimpit ekonomi.

6. Wempi Wungau (Atlet Binaraga)

Wempi Wungau
Foto: Bolasport.com

Wempi Wungau adalah seorang binaragawan Indonesia yang berhasil mempopulerkan bodybuilder. Sosoknya berhasil mendapatkan medali kejuaraan dalam kelas nasional hingga internasional.

Selain itu, dia mempunyai andil besar untuk membawa nama Indonesia dalam ajang bergengsi SEA Games. Secara konsisten, dia selalu menyumbang medali emas dalam bidang olahraga atletis sejak tahun 1989 hingga 1997.

Ajang terakhir yang sempat diikutinya yaitu kejuaraan Asian Games pada tahun 2022 di Busan, Korea Selatan. Namanya semakin melambung tinggi karena menyumbangkan medali perak.

Selepas pensiun dalam dunia olahraga, dia merasa kesulitan untuk mencari nafkah sehari-hari. Saking nelangsanya, Wempi rela menjaminkan KTP di Rumah Sakit karena uangnya belum mencukupi untuk membayar persalinan.

7. Dedek Hendri (Atlet Sepak Bola)

Dedek Hendri
Foto: INDOSPORT.com

Dedek Hendri termasuk mantan anggota Timnas U-18 yang dulunya sempat merasakan masa kejayaan saat berkarir. Sejak kemunculannya sangat dielu-elukan hingga memiliki banyak orang.

Dia juga sempat bergabung dengan klub sepak bola Kabupaten, yaitu Persatuan Sepak Bola bangkinang. Karirnya memang sangat cemerlang hingga dipercaya sebagai kiper inti dalam pertandingan tingkat internasional.

Bagaikan roda berputar, nasibnya sudah berubah setelah menggantung sepatu sepak bolanya. Semua berawal ketika orangtuanya bercerai yang membuatnya frustasi hingga memutuskan pulang kampung.

Namun tak berselang lama, Dedek justru mengubah haluan hidupnya menjadi remaja nakal. Lebih parahnya lagi, dia mengenal barang haram seperti narkoba hingga menjadi begal yang meresahkan.

Kesuksesan seorang atlet secara karir ataupun finansial ternyata tidak menjanjikan di masa depan. Meskipun sempat sukses, kini sudah banyak nasib atlet indonesia yang memprihatinkan. Banyak diantara mereka yang membanting tulang akibat terhimpit ekonomi. (Red DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.