Bogor Hujan Deras, Banjir Rendam Sejumlah Pemukiman di Jakarta Selatan

oleh -0 Dilihat
Banjir
Banjir mencapai 3 meter diPejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (DN-P)

Jakarta – Hujan deras yang melanda wilayah Bogor dan Jakarta membuat sejumlah daerah di kawasan Jakarta Selatan terendam banjir pada Kamis (30/11/2023).

Luapan Sungai Ciliwung imbas kiriman air dari Bendung Katulampa, Bogor, Jawa Barat diantaranya membuat pemukiman warga di Jalan Binawarga, Rawajati, Pancoran dan jalan Masjid Al Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta selatan terendam banjir.

Ketinggian banjir di Rawajati sekitar 60 hingga 1 meter, membuat aktivitas warga terganggu. Meski tidak ada yang mengungsi, warga terlihat meletakan barang-barangnya ke dataran lebih tinggi agar tidak terendam banjir.

Menurut warga setempat, banjir kiriman ini surah diberitahukan sebelumnya melalui Whatsapp Group.

“Ya, sudah ada pemberitahuan sebelumnya lewat warga, melalui whatsapp group semalam,” kata Toni.

Toni menjelaskan, genangan air mulai memasuki pemukiman warga di 4 RT pada dini hari.

“Sekitar jam 3 pagi, Subuh, air sudah mulai naik sehingga sekarang sudah naik merendam rumah warga, ya sampai 80 sentimenter. 1 RW, RT5, RT4 dan RT 3 dan sebagian RT2,”

Baca juga: Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Warga Waspada

Warga berharap agar pemerintah dapat segera menggusur pemukiman ini dan membangun sodetan.

“Ya, gusur lah, dibangun sodetan,” tambahnya

Banjir di Jalan Masjid Al Makmur, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan memiliki ketinggian lebih dari 1 meter bahkan beberapa titik mencapai 3 meter.

“Paling tinggi ya 3 meter, tidak mengungsi ya nanti,” ujar Fajar.

Selain karena hujan yang terus mengguyur Jakarta, banjir juga disebabkan tingginya curah hujan di Bogor.

“Kiriman dari Bogor iya, bendungan di Depok juga ga mampu nampung, yak arena hujan juga,” tambahnya.

BANJIR AKIBAT DINAMIKA ATMOSFER

Banjir
Citra satelit Himawari BMKG (Istimewa)

BMKG merilis potensi hujan lebat hingga hari Jum’at besok (01/11/2023).

“Adanya potensi Hujan Sedang – Lebat di sebagian wilayah Jabodetabek pada periode tanggal 25 November – 1 Desember 2023,” pernyataan Deputi Bidang Meteorologi
Guswanto, M.Si dalam keterangan persnya.

BMKG juga sudah memonitor perkembangan kondisi cuaca dan iklim di seluruh wilayah Indonesia akibat dari dinamkia atmosfer.

“Yang saat ini menunjukkan adanya signifikansi dinamika atmosfer yang dapat berdampak pada potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia,” bunyi keterangannya.

Beberapa fenomena atmosfer yang terpantau cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia antara lain:

  1. Fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini mulai memasuki wilayah Indonesia bagian barat dan diprediksikan dapat terus aktif di sekitar wilayah Indonesia hingga periode Dasarian I Desember 2023 dapat berkontribusi pada peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia.
  2. Fenomena skala regional lainnya adalah gelombang Equatorial Rossby (ER) yang terpantau aktif di sebagian wilayah Indonesia terutama di bagian tengah dan timur hingga periode akhir Dasarian III November 2023.
  3. Penguatan monsun Asia, terlihat dari adanya indikasi penguatan angin lapisan atas dari wilayah Laut China Selatan hingga lebih dari 25 knot (47 km/jam).
  4. Munculnya Bibit Siklon Tropis 99W di Laut Natuna Utara dan Sirkulasi Siklonik di barat Sumatra dan Selat Karimata yang memicu pembentukan daerah pertemuan dan perlambatan angin. Bibit Siklon Tropis 99W tersebut memiliki kecepatan angin maksimum hingga 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 1006 hPa dengan pergerakan sistem ke arah Barat.
  5. Anomali positif Suhu Muka Laut di wilayah Laut China Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi hingga 3 derajat celcius menjadi sumber uap air dalam pembentukan awan hujan. (DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.