Jakarta – Gencatan senjata empat hari antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat (24/11) pukul 07.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB).
Dalam kurun waktu itu, kedua belah pihak tak akan saling serang maupun menyandera warga. Mereka juga memastikan bakal memberikan akses aman untuk truk-truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari kepada wartawan di Doha sebelumnya.Gencatan tersebut diperkirakan akan diikuti pembebasan puluhan sandera yang ditawan Hamas dan 150 warga Palestina yang ditahan Israel.
“Kami semua berharap gencatan ini akan mengarah pada kesempatan bagi dimulainya tugas yang lebih luas untuk mencapai gencatan permanen,” kata Al-Ansari.
Meski sejumlah aksi militer Israel dikabarkan masih terjadi di Gaza Utara.
Warga Palestina Kembali ke Rumah di Masa Gencatan
Jalanan mulai ramai dilewati warga untuk menuju rumah masing-masing, jasad korban peperangan bergelatakan mulai diperhatikan.
“Dengan penuh kerinduan, warga Palestina mulai berjalan, kembali ke rumah mereka,” ujar warga bernama Mustafa Hassouna yang kemudian merekam kejadian mengharukan ini dengan kameranya.
“Karena inilah yang ditunggu-tunggu oleh seluruh warga Palestina, kembali ke rumah,” katanya lagi
Peperangan yang memicu serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu ini telah menewaskan 14.854 orang sesuai data yang dikumpulkan Kementerian Kesehatan Gaza, per Kamis (23/11/2023)
Menurut kesepakatan, 50 perempuan dan anak-anak asal Israel yang ditawan oleh Hamas pada 7 Oktober lalu akan dibebaskan sebagai pertukaran bagi 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjarakan di Israel.
Kesepakatan gencatan senjata juga mencakup tahapan pembebasan 13 sandera dari Gaza pada hari Jumat, dan kelompok sandera tambahan akan dibebaskan setiap hari selama gencatan senjata hingga total 50 orang bebas.
Rumah Sakit Indonesia yang sempat diserang militer Israel dikabarkan akan dipugar kembali di masa gencatan senjata ini untuk dapat kembali melayani korban peperangan.
Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyatakan “Menyambut positif dicapainya kesepakatan jeda kemanusiaan sementara di Gaza.”
“Indonesia secara konsisten menyerukan pentingnya penghentian kekerasan secara berkelanjutan guna membuka akses bagi bantuan kemanusiaan secara luas ke Gaza, termasuk bantuan dari pemerintah dan rakyat Indonesia,” sesuai pernyataan yang dikeluarkan oleh Kemlu dalam akun X MoFa Indonesia. (DN)