7 Dampak Pencemaran Udara, Banyak yang Tidak Tahu!

oleh -0 Dilihat
Dampak Pencemaran Udara
image: harvard

Diskursusnetwork.com – Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alam sangat besar dan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan industri dan transportasi. Pencemaran udara adalah salah satu masalah lingkungan yang paling meresahkan di seluruh dunia saat ini.

Pencemaran udara dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, penyakit kardiovaskular, serta masalah kulit, dan bahkan dapat berdampak pada sistem saraf manusia. Selain itu, dampaknya juga sangat berbahaya bagi lingkungan alam, termasuk hutan, lahan pertanian, dan ekosistem air.

Selain dampak langsung terhadap kesehatan manusia, pencemaran udara juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Biaya kesehatan yang tinggi akibat penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara, termasuk biaya perawatan medis dan hilangnya produktivitas.

Pengertian Dampak Pencemaran Udara

Dampak pencemaran udara bagi lingkungan merujuk pada perubahan dan kerusakan yang disebabkan oleh polutan udara terhadap komponen-komponen alam, seperti udara, tanah, air, tumbuhan, hewan, dan ekosistem secara keseluruhan.

Pencemaran udara dapat menghasilkan berbagai dampak negatif yang merugikan lingkungan alam. Hal ini disebakan oleh zat-zat kimia berbahaya seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida, yang dapat merusak tanaman.

Tentunya berisiko tinggi membuat daun menjadi kering, pertumbuhan tanaman terhambat, dan bahkan kematian tanaman hingga terganggunya ekosistem.

7 Dampak Pencemaran Udara

Agar lebih jelasnya tentang apa saja yang menjadi dampak dari pencemaran udara sudah dirangkum dalam penjelasan di bawah ini.

1. Masalah Pernapasan dan Merusak Jantung

Pernapasan
image: verywellmind

Pencemaran udara mengandung berbagai polutan seperti partikel halus, gas beracun, dan senyawa kimia berbahaya, yang dapat merugikan kesehatan pernapasan dan kardiovaskular manusia. Polutan udara dapat mempengaruhi sistem saraf otonom dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah.

Partikel-partikel halus dan gas beracun dalam udara seperti sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen dioksida (NO2) dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Ini bisa mengakibatkan gejala seperti batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas.

Adanya paparan partikel halus (PM2.5), telah terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung iskemik, seperti serangan jantung.

Partikel-partikel ini dapat merembes ke dalam aliran darah dan merusak pembuluh darah, yang dapat menyebabkan pembekuan darah dan penyumbatan arteri.

2. Hujan Asam

Hujan Asam
image: fijitimes

Hujan asam adalah salah satu dampak pencemaran udara serius yang terjadi ketika gas-gas polutan, terutama sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx), bereaksi dengan uap air di atmosfer untuk membentuk senyawa asam.

Hujan asam dapat merusak hutan-hutan dengan merusak lapisan tanah, mengikis unsur hara, dan menghambat pertumbuhan pohon-pohon. Bahkan dalam jangka panjang, hujan tersebut dapat mengakibatkan kematian pohon dan merusak ekosistem hutan.

Meskipun dampak hujan asam pada kesehatan manusia tidak sekuat dampaknya pada lingkungan alam, tetapi partikel-partikel asam dalam udara dapat menyebabkan iritasi pernapasan dan masalah kesehatan ringan pada manusia.

3. Eutrofikasi

Eutrofikasi
image: worldatlas

Eutrofikasi adalah dampak pencemaran udara terhadap ekosistem air, khususnya perairan tawar, dan merupakan salah satu masalah lingkungan yang serius. Eutrofikasi terjadi ketika air atau badan air tawar menerima aliran polutan, terutama nutrien seperti nitrogen dan fosfor, yang berlebihan.

Dampak eutrofikasi terutama terjadi karena pertumbuhan alga yang berlebihan, yang mengakibatkan ganggang tumbuh dengan cepat dan menutupi permukaan air. Nutrien-nutrien seperti nitrogen dan fosfor yang masuk ke dalam perairan tawar merangsang pertumbuhan alga yang berlebihan.

Saat alga mati dan terurai, proses ini memerlukan oksigen. Akibatnya, kadar oksigen dalam air dapat menurun secara signifikan. Kondisi ini dikenal sebagai “zona mati,” dan dapat mengakibatkan kematian ikan dan organisme akuatik lainnya yang memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.

4. Efek untuk Satwa Liar

Efek untuk Satwa Liar
image: balisafarimarinepark

Pencemaran udara terhadap satwa liar berdampak pada masalah lingkungan yang serius yang mempengaruhi berbagai jenis hewan dan ekosistem alam. Pencemaran udara mengandung berbagai polutan, seperti gas beracun, partikel halus, dan senyawa kimia berbahaya.

Tentunya hal ini dapat membahayakan kelangsungan hidup satwa liar sehingga mereka akan lebih cepat punah dan sulit untuk bertahan. Pencemaran udara dapat mengakibatkan iritasi pada sistem pernapasan satwa liar, termasuk burung, mamalia, dan hewan akuatik.

Perairan seperti sungai yang menerima polutan udara dapat mengalami perubahan kualitas air dan kadar oksigen yang rendah, yang dapat memengaruhi ikan dan organisme air lainnya. Ikan dan makhluk air lainnya yang sangat peka terhadap perubahan kualitas air dapat mengalami penurunan populasi.

5. Lapisan Ozon Menipis

lapisan ozon
image: terrapass

Pencemaran udara adalah salah satu penyebab utama penipisan lapisan ozon di stratosfera Bumi. Lapisan ozon adalah lapisan gas ozon (O3) yang berfungsi sebagai perisai pelindung alami yang menghalangi sebagian besar radiasi ultraviolet (UV) berbahaya dari matahari.

Dampak terjadinya pencemaran udara pada penipisan lapisan ozon terjadi melalui pelepasan senyawa-senyawa kimia yang mengandung klorin dan bromin, seperti klorofluorokarbon (CFC) dan halon, ke atmosfer.

Senyawa kimia seperti CFC, halon, dan karbon tetraklorida adalah senyawa yang paling berperan dalam merusak lapisan ozon. Senyawa-senyawa ini dilepaskan ke atmosfer melalui aktivitas manusia, seperti penggunaan pendingin udara, propelan semprotan aerosol, dan pelarut kimia.

Atom-atom klorin dan bromin yang dilepaskan dari senyawa kimia penipis ozon ini kemudian mengalami reaksi kimia dengan molekul ozon di stratosfera.

Proses ini mengakibatkan pemecahan molekul ozon menjadi oksigen tunggal (O) dan oksigen molekuler (O2), mengurangi konsentrasi ozon di lapisan tersebut.

6. Perkembangan Anak Terganggu

Perkembangan Anak Terganggu
image: nationaltoday

Pencemaran udara bisa menyebabkan masalah pernapasan pada anak-anak, terutama yang memiliki penyakit pernapasan seperti asma. Partikel-partikel polutan udara dapat merangsang peradangan pada saluran pernapasan anak, yang mengakibatkan batuk, sesak napas, dan serangan asma parah.

Anak-anak yang tinggal di daerah dengan pencemaran udara yang tinggi, terutama di kawasan perkotaan, mungkin juga terpapar polutan udara dalam ruangan.

Hal ini disebabkan oleh paparan asap rokok, debu, dan senyawa kimia dalam rumah atau gedung yang mungkin memiliki dampak negatif pada pernapasan anak.

Paparan jangka panjang terhadap pencemaran udara dapat mengganggu perkembangan paru-paru anak-anak. Ini dapat mengakibatkan penurunan kapasitas paru-paru, yang berarti anak-anak mungkin memiliki masalah pernapasan sepanjang hidup mereka.

7. Menimbulkan Iritasi dan Mata Merah

Mata Merah
image: kompas

Polutan udara seperti debu, asap, partikel halus, dan senyawa kimia dalam udara dapat mengiritasi mata ketika terkena mata. Partikel-partikel halus dapat mengiritasi permukaan mata dan menyebabkan rasa gatal atau terbakar.

Iritasi mata yang disebabkan oleh polutan udara dapat mengakibatkan konjungtivitis, yang dikenal juga sebagai “mata merah.” Konjungtivitis adalah peradangan pada membran konjungtiva, yang merupakan selaput tipis yang melapisi bola mata dan kelopak mata.

Mata merah dan iritasi mata bisa sangat mengganggu dan mengakibatkan ketidaknyamanan yang signifikan. Pada beberapa kasus, gejala ini dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup.

Dampak pencemaran udara adalah masalah serius yang memengaruhi kesehatan manusia, lingkungan, dan ekosistem alam secara luas. Kualitas udara yang buruk dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk masalah pernapasan, gangguan kardiovaskular, dan dampak psikologis.

Untuk mengatasi pencemaran udara, diperlukan upaya serius dalam mengurangi emisi polutan melalui penggunaan teknologi yang lebih bersih, regulasi ketat, dan kesadaran masyarakat. Selain itu, penting bagi individu, pemerintah, dan industri untuk bekerja sama dalam melindungi kualitas udara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.