Jakarta – Jelang pengumuman penetapan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres), sebanyak 1.990 personel gabungan disiagakan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, pada Senin (13/11/2023).
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo mengatakan, 1.990 personel yang disiagakan tersebut merupakan anggota gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Menurutnya, pengamanan tersebut dilakukan setelah petugas mendapatkan informasi terkait aksi unjuk rasa di depan kantor KPU RI.
“Pengamanan di kantor KPU ini terkait adanya info beberapa elemen masyarakat yang akan menyampaikan aspirasinya di kantor KPU. Tentunya kami berharap penyampaian aspirasi bisa berjalan aman, damai, dan tertib,” kata Susatyo.
Susatyo menyebut, petugas telah melakukan sterilisasi pada ruas jalan di depan kantor KPU RI guna melancarkan mobilitas anggota KPU demi kelancaran agenda penetapan Capres dan Cawapres.
“Sejak pukul 07.00 WIB pagi jalan didepan KPU sudah kami sterilisasi, kami tutup agar yang berjalan di KPU bisa sesuai dengan agendanya,” ujarnya
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Penyelamat Konstitusi melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, pada Senin (13/11/2023).
Adapun dalam aksi unjuk rasa tersebut, massa aksi mengajukan tiga poin tuntutan kepada KPU yakni tolak proses pencalonan pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Kemudian, massa aksi mendesak KPU untuk mendiskualifikasi Gibran sebagai Cawapres lantaran pencalonnya didasarkan atas putusan MK No. 90/2023 yang dinilai cacat moral dan etika.
Selanjutnya, massa aksi menuntut KPU, Bawaslu, TNI-Polri dan ASN untuk bertindak netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. (Ilham)
