Rumah Adat Bengkulu: Ciri Khas, Filosofi & Pembagian Ruangan

oleh -0 Dilihat
Rumah Adat Bengkulu
image: popbela

Diskursusnetwork.com – Rumah adat Bengkulu diperkirakan sudah ada sejak tahun 1916. Rumah adat ini berbentuk rumah panggung dengan bagian atap yang sangat unik yaitu seperti bubungan lima, bubungan jembatan, maupun bubungan haji. Oleh karena itu, rumah adat provinsi Bengkulu dikenal sebagai bubungan lima.

Bengkulu adalah kota terbesar kedua yang ada di kawasan Pantai Barat, Pulau Sumatera setelah Kota Padang. Ibu kota dari provinsi ini sama dengan kotanya, yaitu Bengkulu. Terdapat banyak hal menarik yang wajib untuk diketahui tentang provinsi ini, terutama keindahan alam, sejarah, dan budayanya.

Untuk budaya, Bengkulu memiliki rumah adat yang terus dilestarikan hingga sekarang. Beberapa masyarakat yang masih memegang teguh adat setempat, masih tinggal di rumah adat hingga saat ini. Akan tetapi, sebagian besar masyarakat sudah membangun rumah dengan konsep lebih modern.

Filosofi Rumah Adat Bengkulu

Seperti yang diketahui, rumah adat provinsi Bengkulu bernama Bubungan Lima. Rumah ini memiliki filosofi yang kuat tentang kehidupan masyarakat sekitar yang kemudian tercermin dalam arsitektur serta ornamennya. Bahkan, setiap bagian rumah Bubungan Lima memiliki filosofi masing-masing.

Bagian atas rumah adat terdapat ukiran khas seperti selembayung melambangkan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Dalam hal ini, selembayung umumnya merepresentasikan rasa syukur serta penghormatan yang tinggi terhadap Tuhan yang Maha Esa.

Bagian tengah mencerminkan keharmonisan antar umat manusia. Bagian rumah adat ini merupakan tempat terjadinya interaksi sosial antara sesama penghuni maupun dengan tamu. Bahkan, terdapat Bilik Gadis yang merupakan ruangan khusus untuk anak gadis yang harus dijaga dengan baik.

Adapun bagian bawah rumah adat menggambarkan hubungan yang baik dan sehat antara rumah dengan lingkungan sekitar. Misalnya, dengan memberikan tiang-tiang penyangga sehingga di bawah rumah tersebut terdapat ruang yang dapat digunakan sebagai tempat tidur hewan ternak.

Ciri Khas Rumah Adat Bengkulu

Ciri Khas Rumah Adat Bengkulu
image: mamikos

Rumah adat Bubungan Lima memiliki ciri khas utama pada bagian atapnya yang terlihat seperti bertumpuk-tumpuk. Namun, sebenarnya rumah adat ini memiliki banyak karakteristik lain yang membuat terlihat semakin unik. Adapun ciri khas dari Bubungan Lima adalah sebagai berikut.

1. Atap Berbentuk Limas

Atap merupakan bagian penting dalam rumah Bubungan Lima. Bagian inilah yang menjadi referensi penggunaan nama rumah adat tersebut karena bentuk atapnya yang terlihat seperti limas. Material yang digunakan dalam pembuatan atap pada zaman dulu adalah ijuk pohon.

Akan tetapi, seiring perkembangan waktu sudah berubah menggunakan seng. Terdapat beberapa bentuk atap dari rumah adat Bubungan Lima, yaitu bubungan melintang, bubungan sembilan, bubungan panjang, dan lain-lain. Ukuran atap pun dibuat bervariasi mengikuti besar rumah adat.

2. Memiliki Banyak Tiang (Pilar)

Selain atap, rumah adat Bengkulu juga memiliki banyak pilar atau tiang yang menopang rumah. Terdapat sekitar 15 tiang dengan panjang masing-masing sekitar 1,8 meter. Dengan banyaknya tiang, rumah adat ini menjadi sangat kuat dan tergolong tahan terhadap gempa.

3. Anak Tangga Ganjil

Keunikan lain yang dimiliki oleh Bubungan Lima adalah memiliki anak tangga yang berjumlah ganjil. Jumlah anak tangga tersebut berkaitan dengan kepercayaan masyarakat setempat. Jadi, orang-orang yang akan masuk ke dalam rumah harus menaiki setiap anak tangga yang berjumlah ganjil.

4. Terdapat Simbol Buraq

Pada bagian pintu Bubungan Lima terdapat gambar buraq. Gambar tersebut menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bengkulu yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam pembangunan rumah ini menggunakan material kayu yang kokoh dan bisa tahan dalam jangka waktu yang lama.

Umumnya, kayu yang dipilih dalam membuat rumah Bubungan Lima adalah medan kemuning. Uniknya, rumah adat ini tidak menggunakan paku dalam untuk menghubungkan bagian-bagiannya antara satu sama lain. Namun, justru menggunakan sistem pasak kayu.

5. Tempat Pelaksanaan Berbagai Ritual Adat

Bubungan Lima memiliki fungsi khusus yaitu untuk tempat untuk mengadakan berbagai ritual adat. Mulai dari penyambutan tamu, pernikahan, kelahiran, hingga kematian. Pada bagian bawah rumah terdapat kolong yang biasanya digunakan peralatan pertanian, kayu api, dan hasil panen.

Bagian-Bagian Rumah Adat Bengkulu

Secara umum, rumah adat dari Bengkulu terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian atas, tengah, dan bawah. Struktur pembagian ruang tersebut memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing. Berikut ini terdapat uraian lengkap tentang bagian-bagian ruang dari Bubungan Lima.

1. Bagian Atas

Pada bagian atas, rumah adat dari Bengkulu terdiri dari atap dan bubungan yang terbuat dari seng atau ijuk. Bagian ini biasanya dibuat loteng agar penghuni rumah dapat menyimpan benda-benda pusaka yang disakralkan maupun yang dianggap penting.

2. Bagian Tengah

Berbeda dengan bagian atap yang tergolong simpel, bagian tengah Bubungan Lima justru terbagi atas beberapa ruangan. Nah, setiap ruangan tersebut memiliki istilah tersendiri yang umumnya masih asing di telinga masyarakat umum. Adapun istilah-istilah dari ruangan bagian tengah Bubungan Lima, yaitu:

a. Berendo

Berendo merupakan bagian rumah adat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima tamu yang belum dikenal. Umumnya, pertemuan tersebut berlangsung dalam waktu singkat. Selain itu, berendo juga sering digunakan sebagai tempat untuk bermain anak-anak.

b. Hall

Jika berendo digunakan untuk menyambut tamu yang tidak dikenal, maka hall adalah bagian yang digunakan untuk menyambut tamu yang sudah dikenal. Tempat ini juga biasanya dipakai sebagai ruangan untuk acara meminang saat dilaksanakan sebuah pernikahan.

c. Bilik Gedang

Bilik Gedang adalah bagian rumah adat Bengkulu yang digunakan sebagai kamar tidur. Ruangan ini juga digunakan oleh anak-anak yang masih kecil untuk tidur bersama dengan orang tuanya. Bilik Gedang juga dapat disebut sebagai kamar tidur utama si pemilik rumah.

d. Bilik Gadis

Sesuai namanya, bilik gadis adalah ruangan khusus untuk anak gadis. Tujuan pembuatan ruangan ini adalah agar anak tersebut memiliki tempat aman untuk beristirahat. Bilik gadis biasanya dibangun tepat di samping bilik gedang agar sang anak tetap dalam pengawasan orang tua.

e. Ruang Tengah

Ruang tengah adalah tempat yang biasanya digunakan untuk beristirahat para tamu perempuan, baik anak gadis hingga ibu-ibu. Meskipun demikian, ruangan ini juga kadang-kadang digunakan oleh anak bujang pemilik rumah untuk tidur.

f. Ruangan Lain

Selain ruangan yang disebutkan sebelumnya, juga masih terdapat beberapa bagian lain yang ada di Bubungan Lima. Misalnya, ruang makan, garang (tempat penyimpanan air), dapur, dan berendo belakang.

3. Bagian Bawah

Bagian bawah rumah Bubungan Lima terdapat tiang-tiang kayu sebagai penopang. Tiang-tiang tersebut memiliki ornamen ukiran serta motif yang unik.

Mulai dari pohon ru, pohon hayat, bunga melati, pucuk rebung, kembang empat, bunga rafflesia, dan matahari.

Bengkulu merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang kaya akan budaya maupun pemandangan alamnya. Daerah ini memiliki cerita sejarah yang cukup panjang, termasuk tentang rumah adat. Bagian paling menonjol dari rumah adat daerah ini adalah atapnya yang terlihat bertumpuk-tumpuk.

Namun, jika dilihat secara detail, atap rumah adat Bengkulu memiliki bentuk seperti limas. Rumah adat ini juga memiliki filosofi di setiap bagiannya.

Misalnya, menggambarkan hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan sesama, hingga hubungan manusia dengan lingkungan sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.