Polisi Amankan 50 Orang, Dalam Aksi Unjuk Rasa di Provinsi Lampung

oleh -5 Dilihat
photo6248790843309797284
Warga yang ditahan oleh Polda Lampung dilepaskan

Bandar Lampung – Sebanyak 50 orang diamankan di Mapolda Lampung saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung, pada Rabu (13/4/2022).

Ketua lembaga bantuan hukum, Gindha Ansori Wayka mengatakan, sebanyak 50 orang peserta masa aksi unjuk rasa yang terdiri dari mahasiswa, siswa STM, dan beberapa pedagang kaki lima.

Menurutnya, dari 50 orang peserta yang diamankan, ada sebanyak 9 orang mahasiswa yang diamankan karena tidak memakai almamater asal Universitas.

Kemudian, 9 orang mahasiswa tersebut dijemput oleh tim lembaga bantuan hukum untuk dibebaskan dan kembali bergabung mengikuti aksi unjuk rasa.

“Ada 9 orang mahasiswa yang sudah dikembalikan, untuk sisanya ada siswa STM dan ada 2 sampai 3 orang pedagang yang dicurigai. Semuanya pasti dibebaskan karena tidak ada yang membawa senjata tajam,” kata Gindha Ansori Wayka.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad mengatakan, petugas tidak melakukan penahanan terhadap para mahasiswa maupun pelajar.

Menurutnya, petugas hanya melakukan pendataan terhadap 9 orang mahasiswa dan 20 orang pelajar SMK serta beberapa masyarakat lainnya. “Jika ditotal ada 40 orang,” ungkap Pandra.

Lebih lanjut, Pandra mengungkapkan, setelah dilakukan pendataan, para mahasiswa dan pelajar sudah di kembalikan.

“Tidak ada yang kita lakukan penahanan, kita hanya lakukan pendataan di Polda Lampung. Dan saat ini sudah kita kembalikan,” kata Zahwani Pandra Arsyad.

Sebelumnya, ribuan orang yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil tidak bisa masuk ke halaman perkantoran DPRD Pemerintah Provinsi Lampung saat melakukan unjuk rasa, Rabu (13/4/2022), karena terhalang oleh kawat berduri di depan pintu/gerbang masuk ke lingkungan kantor pemprov itu.

Berdasarkan pantauan Tim DiskursusNetwork.com, mahasiswa yang ikut dalam aksi unjuk rasa pun memakai almamater lengkap dan masyarakat yang tergabung dalam OKP pun memakai atribut.

Dalam aksi tersebut, ratusan mahasiswa membawa sejumlah atribut seperti bendera, spanduk serta poster yang berisikan kritikan. Mereka secara bergantian juga melakukan orasi menyampaikan tuntutannya.

Sementara itu, di sisi lain, pihak kepolisian dan Satpol PP telah bersiaga dibalik kawat berduri guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

Dalam unjuk rasa menuntut penurunan harga minyak goreng dan BBM tersebut juga terlihat beberapa mahasiswa pingsan dan dilarikan ke klinik terdekat oleh personel Palang Merah Indonesia (PMI) yang telah bersiaga. (Red, DN)

Baca : Gubernur dan Ketua DPRD Lampung, Setujui Tuntutan Massa Aksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.