Penting Niih, SGTF Itu Alat Deteksi Awal Kasus Probable Omicron

oleh -3 Dilihat
tes swab 169
Mengenal alat SGTF

Bandar Lampung – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung mengatakan bahwa pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF) hanya sebagai alat deteksi awal kasus probable COVID-19 varian Omicron bukan sebagai penentu kasus positif.

“S-Gene Target Failure (SGTF) ini hanya bertujuan mengidentifikasi kasus probable COVID-19 varian Omicron, tidak untuk menentukan positif tidaknya kasus tersebut,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana ungkapnya melali laman resmi pada Kamis (17/2/2022)

Ia mengatakan, pemeriksaan deteksi awal kasus COVID-19 tersebut dapat dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) guna mempercepat identifikasi sebaran kasus COVID-19 varian baru Omicron.

“Lampung sudah menerima 200 alat S-Gene Target Failure (SGTF) dari pemerintah pusat untuk melakukan deteksi awal kasus COVID-19 varian Omicron,” katanya.

Dia menjelaskan, dari 200 unit alat SGTF tersebut telah ada 10 unit yang di gunakan untuk mendeteksi sampel masyarakat yang terpapar COVID-19.

“Sudah digunakan 10 unit untuk pemeriksaan sampel, karena memang penentuan terkonfirmasi positif Omicron hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat melalui pemeriksaan lanjutan melalui Whole Genome Sequencing (WGS),” ucapnya.

Menurutnya, pemeriksaan sampel melalui SGTF itu tidak dilakukan kepada seluruh pasien terkonfirmasi positif COVID-19 melainkan hanya pasien dengan persyaratan tertentu.

“Tidak semua diperiksa menggunakan SGTF melainkan ada syaratnya, pertama sudah vaksin primer lengkap bahkan booster tapi masih terpapar COVID-19, usia belasan hingga 45 tahun, lalu CT value rendah, ini yang kita waspadai dan langsung diperiksa lebih lanjut,” katanya.

Ia mengatakan, dengan adanya alat SGTF yang tiba di Labkesda beberapa waktu lalu, dapat membantu mempercepat deteksi awal Omicron sebelum pemeriksaan lebih lanjut melalui sistem WGS.

“Ini merupakan solusi tes cepat terhadap indikasi Omicron di daerah, sebab penggunaan alat genom sekuensing relatif mahal serta membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni berkisar enam hingga tujuh hari,” ujarnya pula. (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.