Kembali Erupsi, Ini Peta Kawasan Rawan Bencana Erupsi Anak Krakatau

oleh -5 Dilihat
image 1 copy
Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Sabtu (5/2/2022). PVMBG sebelumnya telah membuat peta kawasan rawan bencana erupsi Gunung Anak Krakatau.

Bandarlampung-Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Sabtu (5/2/2022). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM mencatat, erupsi pertama terjadi pada pukul 03:54 WIB. Kemudian erupsi kedua terjadi pada pukul 05:32 WIB.

Dikutip dari magma.esdm.go.id, tinggi kolom abu vulkanik pada erupsi pertama tidak teramati, namun erupsi ini tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 52 detik.

Erupsi kedua memiliki tinggi kolom abu vulkanik teramati ±1.500 m di atas puncak (±1.657 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur laut. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 58 mm dan berdurasi 282 detik.

Gunung api yang memiliki ketinggian 157 mdpl dan terletak di Kabupaten Lampung Selatan ini hingga Jum’at (4/2/2022), berstatus Level II (Waspada). Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

PVMBG sebelumnya telah membuat peta kawasan rawan bencana erupsi Gunung Anak Krakatau. Peta kawasan rawan bencana ini menunjukkan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau yang berdiameter ± 2 Km dan area di sekitarnya merupakan kawasan rawan bencana.

Berikut peta kawasan rawan bencana Erupsi Gunung Anak Krakatau:

1. Kawasan Rawan Bencana III
Pada kawasan ini sering terlanda aliran lava dan kemungkinan awan panas.
– Radius 2 km: Sering terlanda hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar)/bom vulkanik.

2. Kawasan Rawan Bencana II
Berpotensi terlanda aliran lava dan kemungkinan awan panas.
– Radius 5 km: Berpotensi terlanda hujan abu lebat dan kemungkinan dapat terkena lontaran batu (pijar) ukuran kecil.

3. Kawasan Rawan Bencana l
– Radius 7 km: Berpotensi terhadap hujan abu dan kemungkinan dapat terkena lontaran batu (pijar). (Red, DN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.