Mentan SYL Apresiasi Program Sikomandan di Lampung Tengah

oleh -3 Dilihat
WhatsApp Image 2021 12 08 at 16.26.55 1
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat berkunjung ke Kampung karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Rabu (8/12/2021).

Lampung Tengah – Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi adanya program Sikomandan Pedet Nusantara di Lampung Tengah. Apresiasi ini disampaikan langsung saat menghadiri kegiatan program Sikomandan, Panen Pedet Nusantara 2021 di Kampung karang Endah, Kecamatan Terbanggi Besar, Rabu (8/12/2021).

Dalam sambutan SYL mendorong agar program 100 ribu pedet (anak sapi), dapat ditingkatkan tiga kali lipat di tahun berikutnya.

“Saya sangat bangga dengan program Sikomandan Pedet Nusantara di Lampung Tengah ini. Jika tahun ini 100 ribu kelahiran, tahun berikutnya harus 300 ribu,” kata Syahrul Yasin Limpo.

Tak hanya itu, Syahrul juga mengatakan hasil peternakan Lampung merupakan terbesar keempat di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

SYL menjelaskan, dengan program sapi Belgian Blue, kualitas dan kuantitas ternak dapat ditingkatkan dengan rata-rata berat pedet (anak sapi) dari 80 kilogram menjadi 100 kilogram.

“dengan tersedianya pasokan daging lokal maka impor daging harus dihentikan.Bidang peternakan dari hulu hingga hilir harus dapat diwujudkan” ungkapnya.

Sementara Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi berharap, dengan program 100 ribu kelahiran pedet, ia yakin Lampung akan menggeser provinsi lainnya dalam hal penyediaan daging nasional.

“Saat ini Lampung di posisi empat nasional dan dua di Sumatera. Kedepan kami yakin akan menggeser provinsi lainnya. Ini persaingan positif maka akan kami wujudkan kedepannya,” kata Arinal Djunaidi.

Gubernur juga yakin, program peternakan Lampung akan jadi lebih baik dengan program Sikomandan, seperti halnya program pertanian dan perkebunan.

Sementara Bupati Lampung Tengah, Musa Ahmad berharap, dengan adanya program sapi Belgian Blue, pemerintah pusat juga dapat menyediakan rumah potong hewan (RPH).

“Lamteng belum punya rumah potong hewan, dahulu punya, namun tergusur karena terkena dampak pembukaan lahan ruas tol (Trans Sumatera). Kami berharap semoga pemerintah pusat bisa mewujudkan itu,” terang Musa Ahmad.

Untuk calon lahan kata Musa Ahmad, Pemkab Lamteng telah menyediakan 6 hektare untuk RPH. (Kontributor: Deny Fernando)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.